Wajahnya menghiasi plat kaca di Bonngasse, Bonn, Germany Ia mengarang banyak buku tentang keislaman dan selalu jadi 'box office' bukunya. Buku-bukunya sangat mendalam dan detail. Bahkan mungkin ia juga menghapal Al-Quran. Suatu waktu saat ia masuk ke ruang kuliah untuk memberi kuliah di musim dingin, ia berkata ' Adapun (kaum) 'Ad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. 'mengutip ayat tentang badai dingin yang mengazab kaum 'Ad. Ia mencapai doktor di usia 19 tahun, dan gelar professor di usia 23 tahun. Buku-bukunya yang pernah saya baca antara lain (kurang lebih judulnya) angka mistik dalam islam, Rabiah Al Adawiah, Dan Muhammad Rasulullah, Jalaluddin Rumi, dll. Bukunya sangat mengena, sampai-sampai ingin sekali saya ketemu perempuan ini. Anehnya agamanya jadi misteri. Ia menguasai banyak sekali bahasa dunia di usia muda. Ia tak pernah memproklamirkan dirinya sebagai muslim di publik. Ia sempat berkunjung ke Indonesia dan diterima Gus Dur. Saat itu ingin sekali saya ada di konfresnya. 7 April dia lahir dan wafat di tahun 2003. Mengajar di Harvard, orangnya asli Jerman. Ia selalu membela Islam di depan publik. Tapi agamanya masih tetap jadi mistery sampai meninggal. Bahkan upacara pemakamannya dilakukan secara keagamaan di gereja Protestan, di Bonn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H