Tujuan Bermain Drama
Dalam bermain drama di proses pembelajaran terdapat tujuan yang dapat dicapai oleh siswa yaitu :
Mengeksplorasi perasaan anak.
Memperoleh wawasan tentang sikap, nilai dan persepsinya
Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi
Mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui berbagai cara (Mulyani, 2017)
Pernyataan diatas didukung juga oleh Vygotsky dalam teori sosial kultural, bermain sociodrama memiliki empat tujuan utama, yaitu :
Bermain dan bermain representational pada umumnya, membuat zone of proximal development dengan membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Melalui bermain tidak hanya membuat anak mengulang konsep dan kemampuan anak yang sudah di pelajari tapi juga merubah diri mereka sendiri untuk pembelajaran yang baru, ke tingkat yang lebih tinggi.
Representational play membantu anak belajar dan mengikuti aturan, untuk itu didorong oleh aturan perilaku yang harus diikuti anak-anak untuk berhasil memerankan skenario permainan. Â membuat percaya bermain tidak hanya mendukung pengembangan di tahun-tahun prasekolah tetapi juga berkembang menjadi permainan dengan aturan selama masa kanak-kanak.
Dalam representational play, anak usia dini membuat gambaran yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengatasi keinginan yang tidak dapat di realisasikan dan mengatur diri sendiri.
Bermain imajinasi membantu anak memisahkan arti dari objek yang mereka amati. Bermain sangat penting untuk perkembangan anak dalam berpikir secara abstrak. (Fox, 2015)