Mohon tunggu...
Sandra Debora
Sandra Debora Mohon Tunggu... -

http://sandebora.tumblr.com\r\nhttp://twitter.com/sndebora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan dengan Waktu

11 November 2012   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.

sorry, lo siapa?

gak penting siapa gue.

hah? terus mau lo apa?

em, apa ya?

eh, jangan macem-macem ya!

hahaha. kenapa sih lo ini? jangan buru-buru gitu. gausah takut.

gimana mau tenang! gue aja gak tau lo siapa!

ya terus setelah gue kasih tau siapa gue, lo mau apa?

apaan sih? mending lo pergi cepetan!

yakin?

yakin!!!! cepet pergi! -
kali ini aku muak. seringkali ia datang kepadaku tiba-tiba, tanpa sedikitpun memberi tahu identitasnya.
baiklah!

perlahan-lahan ia pergi. tetapi rupa-nya masih menggantung separuh di udara. ia melemparkan sebuah suratke wajahku.

kira-kira begini bunyi suratnya:

mungkin banyak pertanyaan yang melayang-layang di kepalamu. aku tahu itu. aku memang sengaja tak memberi tahu siapa aku, sebab jika aku memberi tahu siapa aku, aku hanya membuang-buang nyawaku saja. maaf telah mengganggu. tetapi aku hanya ingin dicintai oleh manusia. kau salah satunya. mungkin aku terlalu cepat berlari di jalan pikiran orang-orang. aku memang melahirkan banyak anak, dan hanya beberapa saja yang mampu diterima oleh mereka. jangan pernah mengejarku, sebab aku punya kaki yang jauh lebih cepat daripada roda. aku ada, tanpa aku ketahui bagaimana dan untuk apa. mungkin aku salah satu pemburu yang selalu ingin diburu manusia. maaf jika aku telah merenggut kebahagiaan kalian, para manusia. tetapi percayalah, aku diutus untuk membawakan kebahagiaan kalian agar lebih cepat sampai di tujuan, bukan mengambilnya paksa. maafkan aku, kawan. maafkan aku. aku juga ingin yang terbaik untuk kita semua. nikmati hidupmu, maka aku akan terasa.

salam.

aku merinding.

tunggu, kau?

waktu?

sudah terlambat. ia menangis. ia pergi, dan aku tak bisa berkata-kata.









Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun