Mohon tunggu...
Samuel Ordo Fransiskan
Samuel Ordo Fransiskan Mohon Tunggu... Jurnalis - Samuel

Asal Sekura Kalimantan Barat, Keuskupan Agung Pontianak. Sekarang Profesi sebagai Jurnalis di Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Pontianak di Portal berita MajalahDuta.Com, dan PenaKatolik Nasional. Ia juga sudah menerbitkan 6 buku ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melihat Potensi STKIP Pamane Talino, Antara Cita-cita dan Kenyataan

25 Juni 2020   15:10 Diperbarui: 25 Juni 2020   15:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perjanjian telah diteken dan STKIP Pamane Talino ini adalah "sister university" dari Universitas Santo Tomas Manila; hal yang tidak gampang ditemukan di universitas lain di Indonesia bahkan. Kalau bukan karena Corona, Juli 2020 dimulai setiap semester pendek akan 3-4 dosen dari Filipina mengajar di STKIPPamane Talino.

STKIP Pamane Talino juga bekerjasama dengan Universitas Dresden Jerman. Sudah ada mahasiswi yang dikirim magang setahun lalu dan akan terus berlanjut dengan program tersebut.

Belajar dan kuliah tidak selalu harus disertai cita-cita hanya ingin di kota dan menikmati kegemerlapan kota. Banyak Universitas terkenal di Amerika bukan di tengah kota; melainkan di pinggiran kota atau pedesaan Amerika.

Pastor Robini mengaku bahwa memang butuh tahu lebih banyak tentang hal ini dan bukan hanya sekedar gengsi. Di atas segalanya cita-cita mulia Mgr.Agustinus Agus perlu dipahami oleh umatnya dan kaum muda khususnya. Kadangkala kita selalu berteriak dan mempertanyakan "Di mana Gereja di karya pendidikan, karya-larya yang lain."

Pastor Robini juga mengungkapkan setelah didirikan Perguruan Tinggi atau Universitas maupun lembaga apapun itu, kadangkala umat bisa jatuh dalam bahaya tidak mengapresiasi dan bahkan tidak peduli dan tidak mendukungnya. Kalau itu yang terjadi, desakan dan teriakan hanyalah sebatas di angan-angan atau hanya sekedar mendesak atau kalau lebih jelek mengkritik belaka.

Pastor Robini berharap setelah Gereja menanggapi yang ada hanyalah dianggap sudah terjadi dan tanpa tindak lanjut. Mudah-mudahan cita-cita mulia Mgr.Agustinus Agus bukan ditanggapi sedemikian.

Akhir kata, Pastor Robini mengajak kaum muda untuk mulai belajar: kuliah yang baik tidak selamanya di kota besar. Pengetahuan luas mengenai banyak univesritas terbaik di dunia, bahkan di AS bukanlah semua di kota besar; melainkan di pinggiran kota.

"Belajar dan belajar melihat dunia dan kita akan tahu.....tidak selamanya yang di kota kecil adalah kalah. Tidak semua universitas di kota besar menjadi "Sister University" dari sebuah perguruan tinggi luar negeri yang berumur 400 tahun lebih! Kini pilihan di tangan kita: menjadi bagian sejarah pendidikan tinggi Katolik atau menjadi penonton. Saatnya memilih,"! Pungkasnya, Jumat (19/06/2020).-Samuel-KomsosKap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun