Perjanjian telah diteken dan STKIP Pamane Talino ini adalah "sister university" dari Universitas Santo Tomas Manila; hal yang tidak gampang ditemukan di universitas lain di Indonesia bahkan. Kalau bukan karena Corona, Juli 2020 dimulai setiap semester pendek akan 3-4 dosen dari Filipina mengajar di STKIPPamane Talino.
STKIP Pamane Talino juga bekerjasama dengan Universitas Dresden Jerman. Sudah ada mahasiswi yang dikirim magang setahun lalu dan akan terus berlanjut dengan program tersebut.
Belajar dan kuliah tidak selalu harus disertai cita-cita hanya ingin di kota dan menikmati kegemerlapan kota. Banyak Universitas terkenal di Amerika bukan di tengah kota; melainkan di pinggiran kota atau pedesaan Amerika.
Pastor Robini mengaku bahwa memang butuh tahu lebih banyak tentang hal ini dan bukan hanya sekedar gengsi. Di atas segalanya cita-cita mulia Mgr.Agustinus Agus perlu dipahami oleh umatnya dan kaum muda khususnya. Kadangkala kita selalu berteriak dan mempertanyakan "Di mana Gereja di karya pendidikan, karya-larya yang lain."
Pastor Robini juga mengungkapkan setelah didirikan Perguruan Tinggi atau Universitas maupun lembaga apapun itu, kadangkala umat bisa jatuh dalam bahaya tidak mengapresiasi dan bahkan tidak peduli dan tidak mendukungnya. Kalau itu yang terjadi, desakan dan teriakan hanyalah sebatas di angan-angan atau hanya sekedar mendesak atau kalau lebih jelek mengkritik belaka.
Pastor Robini berharap setelah Gereja menanggapi yang ada hanyalah dianggap sudah terjadi dan tanpa tindak lanjut. Mudah-mudahan cita-cita mulia Mgr.Agustinus Agus bukan ditanggapi sedemikian.
Akhir kata, Pastor Robini mengajak kaum muda untuk mulai belajar: kuliah yang baik tidak selamanya di kota besar. Pengetahuan luas mengenai banyak univesritas terbaik di dunia, bahkan di AS bukanlah semua di kota besar; melainkan di pinggiran kota.
"Belajar dan belajar melihat dunia dan kita akan tahu.....tidak selamanya yang di kota kecil adalah kalah. Tidak semua universitas di kota besar menjadi "Sister University" dari sebuah perguruan tinggi luar negeri yang berumur 400 tahun lebih! Kini pilihan di tangan kita: menjadi bagian sejarah pendidikan tinggi Katolik atau menjadi penonton. Saatnya memilih,"! Pungkasnya, Jumat (19/06/2020).-Samuel-KomsosKap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H