Mohon tunggu...
SDGs Indonesia
SDGs Indonesia Mohon Tunggu... Konsultan - Komunikasi Publik Sekretariat SDGs Indonesia

Komunikasi Publik Sekretariat SDGs Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Forum Lintas Agama untuk TPB/SDGs: Dorong Kolaborasi Pembiayaan Campuran melalui Mobilisasi Zakat dan Amal Bersama

25 April 2022   07:14 Diperbarui: 25 April 2022   07:18 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Forum Lintas Agama Untuk TPB/SDGs: Dorong Kolaborasi Pembiayaan Campuran Melalui Mobilisasi Zakat dan Amal Bersama.

Jakarta - Perwakilan organisasi keagamaan sepakat mendorong kolaborasi dalam kerja sama program dan pembiayaan campuran (blended finance) untuk mempercepat pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) yang sempat tergerus akibat pandemi COVID-19. 

Hal ini disampaikan dalam Forum Lintas Agama untuk TPB/SDGs secara hybrid pada Selasa, 12 April 2022 bertempat di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta.

Forum ini diselenggarakan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)/Bappenas melalui kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman yang diimplementasikan oleh organisasi kerja sama internasional Jerman GIZ (Deutsche Gesellschaft fr Internationale Zusammenarbeit GmbH).

Turut hadir Plt Deputi Bidang Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/ Bappenas Arifin Rudiyanto memberikan keynote speech yang menekankan peran penting organisasi keagamaan untuk memastikan Indonesia dapat mencapai target dan tujuan SDGs pada 2030.

 "Umat beragama di Indonesia melalui organisasi keagamaannya telah melakukan banyak hal baik dalam bentuk program kegiatan maupun pembiayaan untuk mendukung pembangunan. Berbagai program kerja yang dikerjakan maupun kedermawanan yang terkait dengan SDGs, diantaranya untuk mengatasi kemiskinan, meningkatkan pendidikan berkualitas, pelayanan kesehatan, mengatasi stunting, adalah sebagian kecil yang telah dilakukan", jelas Arifin Rudiyanto yang hadir langsung memberikan sambutan di forum.

Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2019 memberi tantangan serius terhadap capaian SDGs di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Sepanjang 2019-2021, pandemi telah mengakibatkan krisis kesehatan yang juga berdampak ke krisis ekonomi dan sosial. Salah satunya adalah menurunnya pendapatan kaum rentan, mendisrupsi kualitas belajar mengajar, dan "mematikan" industri pariwisata dan penerbangan nasional.

Sementara itu masih terdapat selisih kebutuhan pembiayaan sebesar 14.000 triliun dari total 67.000 trilun pembiayaan yang dibutuhkan untuk mencapai SDGs di tingkat global pada 2030. 

Tentunya selisih kebutuhan pembiayaan ini melonjak akibat beban krisis multidimensi yang disebabkan oleh pandemi. Untuk memulihkan kembali dan mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia, pemerintah Indonesia mendorong kolaborasi pembiayaan campuran yang melibatkan berbagai pihak baik pemerintah, swasta, investasi asing, hingga organisasi keagamaan serta pengelola zakat dan amal umat dari berbagai agama.

Sementara itu Deputi Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Scnaider Siahaan menyampaikan bahwa pembiayaan campuran yang melibatkan organisasi keagamaan merupakan salah satu peluang Indonesia untuk akselerasi pencapaian program-program pembangunan berkelanjutan.

Dengan lebih dari 270 juta lebih pemeluk agama di Indonesia dan diakui sebagai negara paling dermawan sedunia berdasar Word Giving Index 2021, tentunya Indonesia memiliki kekuatan dan peluang untuk mendorong kolaborasi pembiayaan campuran bekerjasama dengan organisasi keagamaan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan bagi semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun