Maka hanya bersabar itulah yang terbaik bagiku. Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kalian ceritakan. (QS Yusuf 12: 18)
Setelah 1 bulan berlalu, akhirnya turun firman Allah yang membebaskan Aisyah dari fitnah ini.
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu. Setiap orang dari mereka akan mendapat balasan dari dosa yang diperbuatnya. Dan barangsiapa di antara mereka yang mengambil bagian terbesar dari dosa yang diperbuatnya, dia mendapt azab yang besar pula.” (QS An Nuur 24: 11)
Betapa leganya Rasulullah, Aisyah dan keluarga setelah menerima ayat ini. Rasulullah segera berpidato dan membacakan QS An Nuur 11 – 20 yang baru diterimanya. Setelah turun dari mimbar, Rasulullah memerintahkan sahabat untuk mencambuk masing-masing 80 kali cambukan kepada Hassan bin Tsabit, Misthah bin Utsatsah, dan Hamnah binti Jahsi karena mereka terpengaruh terhadap fitnah tersebut.
Anehnya, tokoh pembuat berita Abdullah bin Ubai tidak dijatuhi hukuman (HR Bukhari). Boleh jadi, itu karena keringanan hukuman untuknya tetapi Allah mengancamnya dengan siksa yang pedih di akhirat. Atau boleh jadi juga ada kemaslahatan tersendiri sehingga ia dibiarkan hidup.
Sebuah kisah yang luar biasa bukan? Semoga kaum muslimin diberikan kewaspadaan dan kesabaran agar terjaga dari berita-berita yang mengadu-domba seperti ini. Amin ya Rabbil Alamin.
Sumber: The Great Story of Muhammad (Magfirah, 2011) hal 387 - 396
Tulisan ini juga di posting di blog pribadi shantystory.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H