Mohon tunggu...
Shanty Dewi Arifin
Shanty Dewi Arifin Mohon Tunggu... Administrasi - Arsitek murtad yang lebih bahagia jadi istri arsitek

Writer wannabe yang tinggal di Bandung dan suka berbagi cerita di www.ceritashanty.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andai Saya Menteri Pendidikan

3 Agustus 2016   08:45 Diperbarui: 3 Agustus 2016   20:01 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Meme yang beredar di grup WhatApp

Sebelum duduk di bangku kuliah, ada syarat kompetensi keahlian tertentu yang telah pernah mereka amalkan di masyarakat. Mereka harus tahu mengapa mereka perlu mempelajari suatu ilmu tertentu di bangku kuliah. Para pengajar di Perguruan Tinggi seharusnya adalah para pakar di bidangnya yang juga bekerja sebagai profesional pada masyarakat. Jadi jangan malah dilarang dosen untuk bekerja sampingan yang bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya. Atau membatasi ruang gerak dosen hanya fokus mengajar anak didiknya.

#Sekolah orangtua

Last but not least, akan dibuat sekolah untuk para orangtua. Menjadi orangtua itu ada ilmunya dan perlu dipelajari bersama.Bila perlu dibuat sertifikasi menjadi orangtua.

Gimana, keren nggak program kerja saya? Benar saja, Presiden Jokowi sangat terkesan dengan program ini. Makanya kemarin saat resuffle kabinet, saya ditelpon berulang kali. Sayang sekali saya lagi sibuk jadi nggak sempat angkat telpon. Akhirnya tugas suci sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-30 ini diberikan kepada Muhadjir Effendy.

Ya sudahlah...Mungkin memang belum rejeki. Selamat bertugas Pak Menteri, semoga pendidikan anak-anak Indonesia menjadi lebih baik dari hari ke hari.

Sumber: Meme yang beredar di grup WhatApp
Sumber: Meme yang beredar di grup WhatApp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun