Setelah sebulan sebelumnya Ibu-ibu yang bergabung dengan Rumah Belajar (RB) Public Speaking Institut Ibu Profesional (IIP) Bandung berguru dari Febrianti Almeera mengenai Urgensi Public Speaking bagi Ibu, pada 21 Juni 2016 giliran Taruna Perdana Direktur Ganesha Public Speaking School (GPSS) berbagi Trik Tampil PD ber-Public Speaking.
Menurut Taruna yang sering menjadi pembicara untuk kelas Body Language, Leadership, Relationship & Love Communication, dan Graphology ini, salah satu modal penting untuk bisa bicara di depan orang banyak atau Public Speaking adalah Percaya Diri (PD).
Apa sih sebenarnya yang disebut PD?
PD itu artinya siap untuk bicara, merasa nyaman, dan tidak grogi. “PD dulu yang ditangani. Putus urat malunya, baru setelah tinggal dikasih teknik. Langsung deh jadi,” ujar mantan mahasiswa Elektro ITB ini.
Taruna sempat menceritakan pengalamannya belajar public speaking dengan memberanikan diri untuk mengacung sebagai pendengar. “Untuk mengacung dalam suatu acara saja, saya grogi dan gemetar,” akunya.
Prinsip Puzzle
Jadi bagaimana caranya melatih rasa PD?
Taruna mengajak para ibu-ibu yang duduk rapi di ruangan TK Al Jihad Jl.Suryani Dalam Bandung untuk melihat gambar puzzle yang akrab dengan anak-anak.
Setiap orang bagai sekeping puzzle yang memiliki 2 cembungan dan 2 cekungan. Tidak ada orang yang sempurna, semua memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang yang minder adalah orang yang terlalu melihat sisi kekurangan dirinya, dan sebaliknya orang menjadi sombong ketika hanya melihat kelebihan dirinya. Walau bukan tidak mungkin orang sombong karena menutupi kekurangan mereka.
Sebagai manusia, kita adalah sekeping puzzle dalam lukisan semesta yang indah. Tidak ada orang yang sempurna sebagai individu, tapi sempurna sebagai masyarakat. Kelebihan kita akan memberikan kontribusi bagi orang lain yang membutuhkan. Dan kekurangan membantu kita untuk bisa bekerja sama dengan orang lain.
Cara meningkatkan Percaya Diri
Jadi bagaimana caranya melihat kelebihan dan kekurangan diri dengan jujur? Berikut #5 Trik Tampil PD yang saya simpulkan dari penjelasan Taruna:
#1 Kenalilah kelebihan dan kekurangan diri sendiri
Satu buku keren yang direkomendasikan adalah Personality Plus karangan Florence Littauer (Binarupa Aksara, 1996). Buku ini membantu mengenali kepribadian kita (Sanguinis, Melankolis, Koleris atau Phlegmatis), cara mengatasi kelemahan pribadi, cara berhubungan orang lain, dan mengeluarkan potensi kepribadian kita.
Kita bisa juga mengikuti tes psikologi dan mempelajari ilmu graphology untuk mengenali kelebihan dan kekurangan diri. Taruna yang juga berguru ilmu graphology pada Yosandy Lip San sempat menunjukkan kelebihan dan kemampuannya dalam graphology. Ilmu sejak jaman Yunani kuno ini mempelajari hubungan antara sifat manusia dengan tulisan tangannya. Ternyata rasa PD bisa terlihat dari tulisan loh.
#2 Catat apresiasi dari orang lain mengenai kelebihan kita.
Taruna menceritakan bagaimana ia mengumpulkan ucapan terima kasih dan apresiasi pengguna jasanya yang disampaikan dalam bentuk sms. Mungkin terdengar konyol ya. Tapi percayalah, its work! Ini menarik untuk diterapkan buat orang yang punya masalah PD akut. Bukan untuk pamer, tapi untuk membantu mengingatkan kelebihan diri. Catat lah keberhasilan diri sekecil apapun itu. Yang salah adalah jika dipamerkan dan merendahkan orang lain.
Orang itu kalau sudah minder, menjadi tidak netral menilai diri dan kemampuannya.
Bergaullah dengan banyak orang. Bantu orang lain dan tingkatkan keahlian diri. Biarkan orang lain merekomendasikan kita. Kalau ada sesuatu yang bagus, biasanya lidah orang gatal ingin ngomong. Persis seperti saya menuliskan materi ini sebagai apresiasi terhadap ilmu yang disampaikan Taruna dalam pertemuan ini.
#3 Tambah kaki meja dengan terus belajar
Rutinlah membaca buku untuk menambah wawasan dan nyambung jika bicara dengan orang lain.
Menurut Taruna, ada 3 ilmu wajib agar hidup sejahtera dan tenang:
- Ilmu fundamental untuk mempelajari ilmu lain (Versi Taruna: matematika, bahasa, dan logika. Kalau versi saya: matematika/logika, sosial/bahasa, dan seni)
- Ilmu spesifik untuk mendukung aktivitas mencari nafkah
- Wawasan/insight. Hidup ini susah dan banyak masalah biasanya dimiliki oleh orang-orang dengan wawasan sempit. Dengan wawasan yang terbuka, mata kita akan bisa melihat lebih banyak kemungkinan.
Kehidupan kita itu bagai melihat bintang-bintang di langit yang gelap. Lebih banyak gelap atau masa-masa susahnya dibandingkan bintang-bintang atau prestasi-prestasinya. Dalam kegelapan ada sedikit bintang-bintang kecil yang memberikan keindahan. Lihatlah bintang-bintang itu. Jangan hanya fokus pada gelapnya saja.
#4 Pantaskan penampilan
Selayaknya barang mahal, bungkuslah diri dengan baik. “Coba lihat jam bermerek di toko jam terkenal yang pengemasannya sangat eksklusif. Maukah kita mengeluarkan banyak uang untuk jam tersebut jika hanya dibungkus kresek dan diletakkan serampangan?” tanya Taruna.
“Tapi ada yang berpendapat bahwa kita harus jadi diri sendiri. Baju seadanya, pakai jins robek, dan sandal jepit. Masalahnya, diri sendiri itu kualitasnya rendah dan tidak percaya diri. Ini yang perlu diperbaiki.”
Change Your Clothes. Change Your Life.
#5 Perhatikan Body Language atau bahasa tubuh
"Habiskan tempat dan banyak bergerak untuk menyalurkan rasa grogi," papar Taruna untuk mengantisipasi demam panggung. Selengkapnya tips mengatasi rasa grogi dari Taruna bisa kita lihat dalam tayangan YouTube di sini.
Taruna menutup materinya dengan mengingatkan untuk jangan minder. “Tidakkah kamu merasa takut kepada Tuhan yang sudah menciptakan kita dengan sempurna, sementara kita selalu dalam kondisi minder. Menganggap tidak punya kelebihan apa-apa, merasa orang lain selalu lebih tinggi dan menjelek-jelekkan diri terus. Kalau saya buat aliran sesat, mungkin saya akan buat aturan orang minder itu halal darahnya.”
Setelah materi lengkap disampaikan, acara diakhiri dengan presentasi 6 menitan dari seluruh peserta mengenai pengalaman Public Speaking kami selama ini. Ini waktunya mempraktekkan langsung Trik Tampil PD dari Taruna Perdana. Masa masih tidak PD juga?
Tulisan ini bisa dibaca juga di blog pribadi saya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI