Mohon tunggu...
Sri Nooryati
Sri Nooryati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SD Kabupaten Kudus

Bahagia datang dari keihlasan hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum Merdeka

8 Juli 2023   23:51 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:51 6954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka menekankan kebebasan dan fleksibilitas dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal. Pendekatan saintifik, yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan ilmiah, dapat menjadi salah satu pendekatan yang diadopsi dalam Kurikulum Merdeka.

Pendekatan saintifik melibatkan proses ilmiah, termasuk pengamatan, pengajuan pertanyaan, perencanaan penelitian atau eksperimen, pengumpulan dan analisis data, serta pembuatan kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir, kemampuan berpikir kritis, dan sikap ilmiah.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, sekolah memiliki kebebasan untuk mengintegrasikan pendekatan saintifik ke dalam rancangan kurikulum mereka. Mereka dapat mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, melakukan eksplorasi, penelitian, dan berkolaborasi dengan sesama siswa.

Pendekatan saintifik juga dapat mendukung pengembangan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, berkomunikasi, bekerja sama, dan pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka yang ingin menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.

Dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka. Namun, perlu diingat bahwa implementasi pendekatan saintifik dalam Kurikulum Merdeka dapat beragam antara sekolah satu dengan yang lain. Setiap sekolah dapat memilih bagaimana mereka akan mengintegrasikan pendekatan ini dalam kurikulum mereka, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, kondisi lokal, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun