Mohon tunggu...
Sri Nooryati
Sri Nooryati Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SD Kabupaten Kudus

Bahagia datang dari keihlasan hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Pendekatan Saintifik Dalam Kurikulum Merdeka

8 Juli 2023   23:51 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:51 6954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan bagi suatu negara adalah salah satu aspek yang sangat penting dan strategis. Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan dan kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik membantu meningkatkan kualitas dan keterampilan sumber daya manusia dalam suatu negara. Dengan pendidikan, individu dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan negara. Selain itu. Pendidikan juga berperan dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam masyarakat. Individu dapat mempelajari nilai-nilai moral, etika, dan prinsip-prinsip demokrasi yang mendasari tatanan sosial dan politik negara.

Keberhasilan pendidikan sangat tergantung pada kurikulum yang baik. Kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang mencakup tujuan, isi, dan metode pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses Pendidikan. Dengan adanya kurikulum yang baik, pendidikan dapat dirancang dan dilaksanakan dengan lebih efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan masa depan, dan mencapai keberhasilan dalam pembangunan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Kurikulum yang baik harus fleksibel agar dapat menyesuaikan perubahan dan kebutuhan yang terjadi dalam pendidikan. Fleksibilitas kurikulum memungkinkan penyelenggara pendidikan untuk mengakomodasi inovasi, penemuan baru, dan perubahan kebutuhan peserta didik.

Pemerintah telah menerbitkan peraturan terkait penerapan Kurikululum Merdeka di Indonesia sebagai pengganti dari kurikulum sebelumnya , yakni Kurikulum -13. Kurikulum Merdeka disusun beradasarkan backward design. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Kurikulum Merdeka memiliki  keunggulan sebagai berikut:

  • Lebih sederhana dan mendalam : Pembelajaran berfokus pada materi yang esensial dan

pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

  • Lebih merdeka : Baik peserta didik, pendidik, maupun satuan pendidikan memiliki kemerdekaan untuk menentukan dan mengelola proses pembelajarannya.
  • Lebih relevan dan interaktif : Peserta didik memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi isu-isu aktual untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran menyebutkan Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai berikut:

1. Struktur Kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat

Struktur kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat dibagi

menjadi 3 (tiga) fase:

a. Fase A untuk kelas I dan kelas II;

b. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun