Liga Sepakbola ASEAN Semakin Berkembang
Melihat perkembangan sepakbola di Negara-negara ASEAN. Kemajuan sepakbola  di Negara-negara ASEAN mulai merata. Sekarang sepakbola ASEAN tidak hanya di dominasi oleh Indonesia, Thailand, Vietnam dan Malaysia saja.
Negara-negara seperti kamboja pun sekarang mulai unjuk gigi dan tidak bisa dianggap remeh lagi. Sebut saja tiga punggawa timnas kamboja Keo Sokpheng, Thierry Bin dan Chan Vathanaka yang bermain di liga Malaysia.
Sebuah kemajuan yang signifikan bagi pemain-pemain kamboja yang bisa bermain diluar negeri. Karena seperti yang sudah kita ketahui, kamboja selalu menjadi lumbung Gol bagi Negara-negara asi tenggara lainnya.
Selain kamboja, para pemain Myanmar pun ada yang bermain di luar negeri. Seperti Kyaw Ko Ko dan Aung Tu yang bermain di liga Thailand. Lalu alvaro silva dan misagh bahadoran pemain Filipina yang bermain di liga Malaysia. Tidak ketinggalan evan dimas, andik, Achmad, ilham dan Ferdinand yang juga bermain di liga Malaysia.
Liga Super Malaysia Layak Diacungi Jempol
Salut buat Malaysia yang menerapkan aturan baru tentang regulasi pemain asing di liga super Malaysia. Dengan aturannya liga super Malaysia telah memberikan kesempatan kepada para pemain di Negara-negara ASEAN. Liga super Malaysia membolehkan setiap klubnya memakai 3 pemain asing dari Negara bebas, 1 pemain dari asia dan 1 pemain dari wilayah asia tenggara.
Liga Super Malaysia seharusnya menjadi contoh bagi liga-liga ASEAN lainnya seperti liga Thailand, liga Vietnam dan liga Indonesia tentunya. Karena selain memberikan kesempatan kepada pemain-pemain ASEAN, dengan sendirinya liga Malaysia bukan hanya dilihat oleh publik Malaysia saja tetapi juga dilihat oleh publik kamboja dan Filipina tentunya.
Alhasil kedepannya, klub-klub mendapat royalty dari hak siar dari luar negeri dan kemungkinan besar jersey klub-klubnya laris di pasaran Filipina dan kamboja.
Berikan Kesempatan Kepada Para Pemain Dari Asean
Sudah saatnya, AFF dan para klub-klub ASEAN memiliki tempat di hati insan pecinta sepakbola di asia tenggara. Karena dengan kemajuan sepakbola ASEAN berarti AFF, klub-klub ASEAN dan federasi-federasi sepakbola Negara-negara di wilayah asia tenggara tidak sia-sia menggelar sebuah liga nasional di negaranya masing-masing.
Seharusnya liga Vietnam tidak usah ragu memakai servis pemain-pemain dari Myanmar dan Filipina atau liga Thailand kenapa tidak mencoba memakai servis pemain-pemain dari timor leste atau laos. Lalu Indonesia sebagai barometer liga di asean bahkan asia kenapa tidak mencoba pemain-pemain dari kamboja.
Padahal untuk itung-itungan dana. Daripada klub-klub di ASEAN memakai jasa para pemain dari entah berantah alias memakai jasa para pemain kelas 2 bahkan kelas 3 dari amerika latin, eropa dan afrika dengan biaya yang mahal. Lebih baik memakai jasa para pemain dari laos, kamboja  dan Myanmar yang berstatus timnas di negaranya.
 Prestasi Klub-klub ASEAN DI Liga Asia
Klub-klub ASEAN memang tidak semanis klub-klub dari asia timur, asia tengah dan asia barat di AFC Cup dan AFC Liga Champions. Hanya beberapa klub saja yang bisa meraih juara seperti Selangor FA klub pertama dari ASEAN yang mencapai babak final AFC liga champions tahun 1967. Lalu ada Thai Farmers Bank FC Klub ASEAN pertama yang menjuarai liga Champions asia tahun 1993/1994 dan tahun 1994/1995.
Terakhir BEC Tero Sasana yang mampu mencapai babak final AFC liga champions tahun 2002/2003. lalu Johor Darul Ta'zim klub ASEAN pertama yang bisa meraih juara AFC Cup tahun 2015.
Dan pencapaian tertinggi klub Indonesia di liga champions asia mencapai tempat ketiga yang didapat dari Krama Tiga Yudha Berlian tahun 1985/1986 dan terakhir didapat oleh pelita jaya tahun 1990/1991 setelah itu klub-klub Indonesia tidak mampu lagi mencapai tempat ketiga bahkan tidak bisa mencapai babak semifinal
Liga Champions ASEAN
Melihat antusiasme masyarakat ASEAN terhadap sepakbola tetapi tidak diiringi dengan prestasi di level ASIA. Sepertinya AFF dan klub-klub ASEAN harus menggelar Liga Champions ASEAN. Karena semakin banyak klub-klub ASEAN yang mengikuti kompetisi internasional maka akan semakin cepat pula perkembangan sepakbola di kawasan asia tenggara.
Seperti yang sudah kita ketahui. Saat ini hanya Thailand, Malaysia dan Vietnam yang mendapat jatah lolos langsung ke liga champions asia. Sisanya Indonesia, Filipina, singapura, dan Myanmar harus mengikuti babak kualifikasi dahulu.
Lalu Negara laos dan kamboja hanya mendapat jatah di liga AFC Cup. Bahkan Negara brunei Darussalam dan timor leste sama sekali tidak mengikuti liga asia.
Untuk itulah ASEAN harus menggelar liga Champions ASEAN. Regulasinya seperti Negara Thailand, Malaysia dan Vietnam yang memiliki jatah langsung ke liga champions asia. Mereka memberikan jatah kepada klub-klub yang berperingkat 3 atau 4.
Dan Indonesia, Filipina, singapura, dan Myanmar yang harus mengikuti babak kualifikasi liga champions dahulu. Mereka memberikan jatah kepada klub-klub yang berperingkat 3 atau 4.
Untuk Negara laos dan kamboja hanya mendapat jatah di liga AFC Cup. Mereka memberikan jatah kepada klub-klub yang berperingkat 2 dan 3.
Ini dia kesempatan kepada klub timor leste dan brunei Darussalam untuk mengikuti liga sepakbola internasional. Mereka memberikan jatahnya kepada juara dan runner up di liganya masing-masing.
Kemajuan Liga-liga ASEAN
Liga champions ASEAN selain memberikan kesempatan kepada klub-klub ASEAN yang berperingkat 3 dan 4 untuk bisa bermain di kompetisi internasional. Liga Champions ASEAN juga bisa menambah tali persaudaraan antar supporter di asia tenggara. Dan kedepannya siapa tau, bisa menambah penghasilan klub dari hak siar dan penjualan jersey.
Liga super Malaysia telah memberikan contoh kepada sepakbola di ASEAN. Bagaimana liga tersebut saat ini telah memakai 15 pemain asal ASEAN dengan rincian :
Dari Indonesia terdapat 5 pemain yaitu : Achmad jufriyanto, andik, Ferdinand, ilham dan evan dimas
Dari singapura terdapat 4 pemain yaitu : haris harun, shahdan sulaiman, faris ramli dan safuwan baharudin
Dari kamboja terdapat 4 pemain yaitu : chan vathanaka, bin chanthacheary, park mony dan keo sokpheng
Dari Filipina terdapat 2 pemain yaitu : alvaro silva dan misagh bahadoran
Indonesia sebagai liga terbesar di ASIA dan ASEAN seharusnya memprakarsai Liga Champions ASEAN ini. Mudah-mudahan dengan kemajuan klub-klub ASEAN bisa merambah ke timnas-timnas ASEAN dan bisa bersaing dengan Negara-negara ASIA lainnya. Semoga.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H