Liga 1 Indonesia
Dengan bergulirnya Liga 1 indonesia tahun 2018, berarti PSSI telah menggelar kompetisi liga sebanyak 24 kali sejak tahun 1994 dan persib menjadi juara pertama divisi utama. Seiring waktu berjalan, program dan nama kompetisi terus berganti. Dan sejak musim 2008-2009 hingga sekarang nama liga sepakbola kasta tertinggi di Indonesia Liga 1.
Sejak kompetisi liga pertama bergulir hingga sekarang animo masyarakat sangat tinggi. Rata-rata jumlah penonton dalam setiap pertandingan bisa mencapai 10 ribu sampai 40 ribu lebih. Bisa dibayangkan berapa jumlah perputaran uang kompetisi sepakbola Indonesia dari mulai tiket, jersey, sponsor, hak siar, dll sejak tahun 1994 hingga sekarang.
Miskin Prestasi  di Tingkat Asia
Jika kita melihat liga-liga di asia seperti jepang, korea selatan, RRT, hongkong, Thailand, Malaysia, Uzbekistan, iran, Qatar, dan Australia. Kompetisi liga Indonesia jauh lebih ramai jika dibandingkan dengan liga-liga asia lainnya. Dan di dukung dengan jutaan para supporter fanatic tiap klub.
Sayang sekali dengan besarnya liga sepakbola Indonesia dari tahun 1994 hingga sekarang klub-klub sepakbola Indonesia belum sekalipun masuk final Liga Champions Asia dan Afc Cup. Prestasi klub-klub Indonesia sejak tahun 1994. Klub sepakbola Indonesia persipura hanya mampu mencapai babak semifinal AFC Cup.
Seharusnya 24 tahun bergulirnya liga sepakbola Indonesia, klub-klub Indonesia harus bisa mencetak sejarah masuk final atau juara liga champions asia atau afc cup. Inilah yang seharusnya menjadi pertimbangan para klub-klub di Indonesia, untuk bisa melangkah ke level asia.
Asiakan Liga Sepakbola Indonesia
Di eropa kita bisa lihat liga inggris, spanyol, jerman, belanda, Portugal, italia perancis liga-liga tersebut menjadi tujuan para pesepakbola dunia khususnya pemain-pemain dari eropa. Dan di liga argentina, brazil tujuan dari para pemain-pemain dari amerika latin. Lalu di liga amerika dan mexico tujuan dari para pemain dari amerika utara dan kepulauan karibia.
 Meskipun liga korea, jepang, rrt, iran, arab Saudi memiliki banyak prestasi di level asia. Tetapi untuk animo masyarakatnya terhadap sepakbola. Indonesia lebih unggul, bisa kita lihat bagaimana klub persib yang didukung satu provinsi jawa barat. Lalu persija yang didukung satu provinsi dki Jakarta. Lalu kita bisa lihat arema malang, persebaya Surabaya, sriwijaya fc, pss sleman, psms medan satu provinsi sumatera utara, lalu Madura united yang di dukung satu pulau Madura, persipura di dukung satu pulau papua dan bali united satu pulau bali. Seharusnya menjadi bahan pertimbangan untuk naik level ke tingkat asia.
Memang ini hanya angan-angan semata, tetapi jika klub-klub serius untuk naik ke level asia, klub-klub Indonesia mampu merealisasikannya untuk bisa meramaikan sepakbola asia.
Di Mulai dari Level Asean
Klub-klub sepakbola Indonesia sebetulnya bukan tingkat nasional lagi tetapi sudah melebihi tingkat asean. Bisa dibayangkan berapa pundi-pundi uang yang dihasilkan klub-klub Indonesia dari mulai hak siar, penjualan jersey, dan mercendaise lainnya.
Bagaimana caranya bisa mendapat keuntungan di asean
Seperti kita contoh nakata saat bermain di As roma bagaimana penjualan jersey laku di jepang, bagaimana penjualan jersey mu laku di korea yang bertuliskan nama park ji sung. Dan masih banyak lagi pemain-pemain asia yang merumput di eropa dan banyak keuntungan-keuntungan yang didapat hasil dari penjualan jersey klub tersebut.
Nah untuk klub-klub Indonesia, maaf daripada membeli pemain-pemain dari entah berantah. Kedepannya cobain dong membeli pemain dari asean yang berstatus timnas.
Para pemain timnas Thailand, Vietnam, Malaysia, Myanmar cukup bagus skilnya. Apa salahya jika tiap klub-klub liga 1 dan liga 2 indonesia memiliki 3 pemain dari timnas-timnas asean. Lalu keuntungan para klub bisa didapat dari hak siar dan penjualan jersey dari klub-klub Indonesia yang memakai servise mereka.
 jika sukses program ini lalu kita bisa naik ke level asia dan merekrut pemain-pemain dari india, rrt, iran, arab Saudi dan merambah ke korea dan jepang.
Tulisan di atas hanya angan dan mimpi semata. Dari seorang pecinta sepakbola Indonesia. Mudah-mudahan sepakbola Indonesia menjadi sebuah industri di kemudian hari dan bisa berprestasi di ASIA. Semoga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI