Malam minggu penuh bintang, malam minggu penuh kenangan indah dan malam minggu penuh dengan kehangatan saat bersama dia. Rasanya tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, rasanya kenangan itu selalu hadir dalam jiwa.
Kenangan demi kenangan selalu terlintas di benakku, kenangan itu sulit dilupakan. Inilah kehidupan, sebuah perasaan tidak bisa dipaksakan dan tidak memaksakan orang lain. Tapi kenapa disaat dia sedang mekarnya tumbuh rasa-rasa cinta bersama orang lain, justru aku disini terpuruk dalam kegalauan.
Ada perasaan iri melihat orang lain berbagi kasih di malam minggu, ada perasaan iri melihat orang lain bergandeng tangan di malam minggu. Dan ku kembalikan kepada diri sendiri, betapa sulitnya melupakan dia, betapa mahalnya kehilangan dia.
Disaat orang lain menghabiskan malam panjang dengan suka cinta. Aku disini Cuma duduk terdiam dan ditemani hape yang tidak ada pulsanya. Sejenak kusadari, aku harus melupakan dia tuk selamanya, dan meninggalkan kenangan-kenangan indah bersama dia, aku harus mampu mencari wanita yang lebih baik dari dia.
Untuk apa bersedih karena cinta
Untuk apa berharap kepada dia
Untuk apa menangis karena wanita
Untuk apa menderita karena asmara
Biarlah dia pergi
Biarlah dia hilang untuk selamanya
No Woman No Cry, hanya lantuman lagu Bob Marley yang selalu membuat hatiku penuh dengan kedamaian, hanya lagu No Woman No Cry, yang membuatku termotivasi untuk melupakan dia.
Selamat tinggal kenangan, selamat datang masa depan
 20 MARET 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H