Pasti di Antara para pembaca dan penulis kompasiana pernah atau sering membaca artikel tentang penyakit covid 19 yang meresahkan dan merugikan setiap orang di belahan bumi ini, betul ga?Â
Saya pun mengalami hal yang sama. Sering membaca pelbagai artikel keluh kesah masyarakat, teman-teman dan keluarga yang terkena dampak covid 19 ini. Â Bahkan saya sendiri berkeluh kesah karena masa pandemi yang menyulitkan. Tapi kesempatan saya saat ini ingin mengulas sisi baiknya.Â
Masa pandemi covid 19 ini memiliki dua sisi baik positif maupun negatif. Sisi positifnya seperti belajar untuk menyesuaikan diri menerapkan kebiasaan baru yang sudah seharusnya diterapkan sebelum ada ledakan pandemi seperti memakai masker dengan benar yang menutup seluruh bagian hidung dan mulut dengan benar.Â
Sebenarnya kebiasaan ini sudah ada dari dulu, ketika sakit, bekerja atau saat bepergian dengan tingkat polusi lingkungan yang cukup tinggi. Sayangnya, himbauan pemerintah tidak disambut baik oleh masyarakat.Â
Contoh yang saya sering temui, masyarakat malah takut bila kena teguran dari aparat keamanan karena tidak pakai masker. Mereka tidak mau tau atau tidak paham apa tujuan positif dari pemakaian masker ini. Semoga pemakaian masker ke depannya akan menjadi kebiasaan yang tidak menjadi beban.Â
Sisi lainnya, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Kebiasaan ini juga bukan kebiasaan baru. Ini salah satu tindakan yang sudah diajarkan kepada anak-anak sejak dini, saya masih ingat dulu waktu TK (taman kanak-kanak) diajarkan cara mencuci tangan dengan baik. Harapan saya bila selesai pandemi ini, kita tidak melupakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).Â
Adanya pandemi covid 19 membuat kita belajar untuk menghargai kehidupan kita. Bekerja sesuai dengan porsinya (tidak ngoyo), lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga, yang tadinya ga da waktu untuk bercengkrama sekarang lebih intim dengan keluarga.
Lebih menghargai sesama dan lingkungan. Hemat dalam pengeluaran biaya sehari - hari, yang tadinya hobi untuk duduk nongkrong atau dugem menjadi berkegiatan positif di rumah. Dan yang terpenting mengembalikan hubungan pribadi dengan Sang Pencipta.Â
Masih banyak lagi sisi baik dari pandemi ini yang tidak saya bahas. Mungkin bila bersedia, pembaca bisa share dikolom komentar.
Nah, semoga kita dapat merenungkan dari seluruh hari-hari yang kita lalui sepanjang tahun 2020, agar kejadian - kejadian yang dianggap luar biasa menjadi bahan renungan kita saat menutup akhir tahun yang sebentar lagi akan kita lewati. Â
Artikel ini dibuat untuk melihat selalu ada sisi positif dari segala hal yang kita anggap buruk. Bukan untuk menyombongkan diri tapi, untuk selalu belajar bersyukur (sedang belajar) dan berusaha menjadi insan yang lebih baik setiap harinya (semoga).
Akhir kata, pesan penulis pandemi covid 19 belum berakhir, harapan penulis dan (seluruh) masyarakat agar pandemi segera berakhir yaitu dengan cara tetap menjalani protokol kesehatan 3M tanpa jadi beban, berpikir positif, tetap semangat jalani hidup dan semakin dekat dengan Sang Pencipta dan mohon maaf bila artikel yang saya buat tidak berkenan di hati pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H