Apakah jantungku ini mulai menyadari bahwa kamu mulai hilang?
Ah....
Tidak hanya jantungku yang kacau!
Aliran darah ku juga!
Otak ku yang hanya memikirkan kesenangan bersamamu juga jadi memikirkan hal yang tidak-tidak....Hatiku yang dahulu berbunga-bunga karena mu mungkin juga sudah layu...layu karena gersang sudah lama tak disiram oleh kehangatanmu. Kehangatan mu yang dulu menyelimutiku...
Kupikir dirikupun juga merasakan hal yang sama. Ya,hidupku juga mungkin begitu...
Tapi....
Apadaya aku mengeluh?
Apadaya aku menangis? Menangis jika sang hujan juga tidak meghiburku dengan iramanya seperti dahulu. Jika hujan masih saja menangis sendu dihadapan ku. Jika hujan masih saja menangis melihat ku! Mungkin dia tau, aku sudah kehilangan matahariku...
Hujan yang dulu memulai kisa ku denganmu,samasekali tidak seperti dulu. Dimana dia memberikan keceriaan irama disetiap tetesnya untuk menemaniku selagi kau tak ada?Â
Tapi....