Mohon tunggu...
Suci Novitri
Suci Novitri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Ini

29 Desember 2016   19:03 Diperbarui: 29 Desember 2016   19:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah jantungku ini mulai menyadari bahwa kamu mulai hilang?

Ah....

Tidak hanya jantungku yang kacau!

Aliran darah ku juga!

Otak ku yang hanya memikirkan kesenangan bersamamu juga jadi memikirkan hal yang tidak-tidak....Hatiku yang dahulu berbunga-bunga karena mu mungkin juga sudah layu...layu karena gersang sudah lama tak disiram oleh kehangatanmu. Kehangatan mu yang dulu menyelimutiku...

Kupikir dirikupun juga merasakan hal yang sama. Ya,hidupku juga mungkin begitu...

Tapi....

Apadaya aku mengeluh?

Apadaya aku menangis? Menangis jika sang hujan juga tidak meghiburku dengan iramanya seperti dahulu. Jika hujan masih saja menangis sendu dihadapan ku. Jika hujan masih saja menangis melihat ku! Mungkin dia tau, aku sudah kehilangan matahariku...

Hujan yang dulu memulai kisa ku denganmu,samasekali tidak seperti dulu. Dimana dia memberikan keceriaan irama disetiap tetesnya untuk menemaniku selagi kau tak ada? 

Tapi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun