Mohon tunggu...
Scirea Enam
Scirea Enam Mohon Tunggu... -

Journalist and Juventus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wawancara Khusus Peter "Lennon" Budianto

21 Desember 2014   03:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419082494279871006

Pertama, saya orangnya nggak punya ambisi dan obsesi untuk jadi musisi label. Kedua, saya percaya bahwa Tuhan memberikan saya jalan seperti ini. Ini bukan nasib buruk, tapi ketetapan Tuhan yang harus disyukuri. Tuhan memberi saya kenikmatan untuk menghibur orang dengan lagu-lagu Beatles. Itu yang paling penting.

Seberapa besar kecintaan Peter pada Beatles?

Saya dibesarkan dengan lagu-lagu mereka. Tiap hari mendengarkan lagu mereka. Sehari nggak mendengar atau memainkan lagu mereka, ada yang kurang rasanya. Saya hapal dan bisa memainkan lagu Beatles seperti sekarang melalui proses yang panjang. Lagu-lagu seperti Let it Be, Hey Jude, Yellow Submarine, dan lain sebagainya itu saya sudah hapal di luar kepala. Jadi saat ada yang minta lagu Beatles apa saja, saya bisa memainkannya. Itu bukti kecintaan saya pada mereka.

Menurut Peter, Beatles itu John Lennon atau Paul McCartney?

Wah menurut saya Beatles itu ya John Lennon, Paul McCartney, Ringo Starr, sama George Harisson. Keempatnya punya ciri khas masing-masing. Sangat kuat. Nggak bisa dipisahkan. Beatles tanpa mereka bukan Beatles. John Lennon solo, musiknya bukan musik Beatles. Paul Solo, juga sama. Jadi Beatles itu ya empat orang tadi menurut saya.

Pilih John Lennon atau Paul?

Waktu John Solo, saya juga suka lagu-lagunya.Ada Jealous Guy, Imagine, dan Woman is The Nigger of The World dan lain-lain. Paul juga iya. Keduanya punya ciri khasnya. Kalau saya boleh milih, saya pilih keduanya. Musik mereka bagus. Lirik mereka kuat. Jujur.

Kemarin sempat manggung bareng White Shoes. Boleh cerita pengalamannya manggung bareng mereka?

Mereka band bagus. Kompak. Musiknya juga musik zaman dulu. Latihannya Cuma beberapa kali saja waktu itu. Tapi di panggung rame dan kompak. Penonton juga banyak yang suka. Oh ya, drummernya White Soes rambutnya mirip sama saya. Dia minta foto bareng.

Peter lebih suka manggung dengan konsep band apa solo?

Bikin band yang kompak itu sulit. Harus menyatukan banyak kepala. Saya salut dengan orang-orang yang bisa kompak bermain dalam sebuah band. Kalau manggung tanpa band atau dengan band, saya nggak masalah. Yang penting enjoy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun