Mohon tunggu...
Scholiff Muawnh
Scholiff Muawnh Mohon Tunggu... lainnya -

olipatul ;))

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Awan Senja di Trotoar

5 Juli 2013   11:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:58 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


"Hei,sudah dua hari kita tak bertemu." tampak senyum manis,dari bibir emir menyapa wana.

"Iya,kau masih saja jalan sore?" lesung pipit,yang dua hari bersembunyi dalam sedihnya,kini ia hadir di kedua pipi mungil wana.

"Kebiasaan akan membuat sesuatu yang dibiasakan,menjadi istimewa" jawabannya masih sama,seperti yang pernah emir jawab dulu.

"Kau kenapa tidak muncul kemarin? Kata ayahmu,Bayu memutuskan hubungan kalian?" imbuh emir

"Ya begitulah,aku masih dalam pemulihan" jawab wana,kembali merenung.

"Tidak baik menangisi sesuatu berlebihan" emir berjalan ke trotoar pinggir jalan.

"Butuh waktu itu untuk itu" wana mengikutinya.

"Kalau kamu bisa menerima,pasti tak perlu membuang waktu" Emir kembali menampakkan senyum manisnya.


Kata-kata yang selalu mengandung makna,bahkan tak selalu wana pahami. Dan kata-kata itu selalu keluar dari mulut Emir,entah apa yang ia maksud. Emir pernah bilang "Dalam keadaan terburuk,ada senyum yang akan diciptakan" Wana terlalu bodoh untuk tahu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun