"Hei,sudah dua hari kita tak bertemu." tampak senyum manis,dari bibir emir menyapa wana.
"Iya,kau masih saja jalan sore?" lesung pipit,yang dua hari bersembunyi dalam sedihnya,kini ia hadir di kedua pipi mungil wana.
"Kebiasaan akan membuat sesuatu yang dibiasakan,menjadi istimewa" jawabannya masih sama,seperti yang pernah emir jawab dulu.
"Kau kenapa tidak muncul kemarin? Kata ayahmu,Bayu memutuskan hubungan kalian?" imbuh emir
"Ya begitulah,aku masih dalam pemulihan" jawab wana,kembali merenung.
"Tidak baik menangisi sesuatu berlebihan" emir berjalan ke trotoar pinggir jalan.
"Butuh waktu itu untuk itu" wana mengikutinya.
"Kalau kamu bisa menerima,pasti tak perlu membuang waktu" Emir kembali menampakkan senyum manisnya.
Kata-kata yang selalu mengandung makna,bahkan tak selalu wana pahami. Dan kata-kata itu selalu keluar dari mulut Emir,entah apa yang ia maksud. Emir pernah bilang "Dalam keadaan terburuk,ada senyum yang akan diciptakan" Wana terlalu bodoh untuk tahu.