Saat menedengar Festival Lima Gunung (FLG) saat nya kita pesta. Gimana tidak? Baik perjalanan maupun tontonannya menjadi  suguhan kaya hingga membuat kita menjadi sangat terpukau. Inilah pesta dan hajatan kebudayaan Indonesia yang sebenarnya.Â
Sebelum saat aku masih mahasiswa, mungkin 5 tahun berturut-turut sebagai penampil di festival lima gunung. Dan, kali ini aku datang sebagai penikmat dan turut serta berpesta.Â
Berkat ajakan dan informasi pak tanto. Tokok pengagas, Â " opyak-opyak" atau yang berjuang sampai FLG XXI mengundang dan membawa kami mengingat siapa kita? Yang saat ini beliau menjadi dosen tata Kelola pasca ISI Yogyakarta.
Inilah Indonesia yang kaya, sajian 79 penampil yang datang dari penjuru nusantara menampilkan segala bentuk pertunjukan dan apa aja ada. Mungkin kali ini juga kita nonton gratis dan makan gratis. Mana ada sih pertunjukan di dunia ini selain di Indonesia orang datang dapet makan gratis?. Nonton Gratis aja jarang kan? Ini makan Gratis.Â
Kalo Cuma cerita nggak bisa dibayangkan di tempat dingin, jalan fantastis terdapat daya Tarik istimewa yang mendatangkan seniman dalam berbagai kalangan.Â
Mungkin kata bangga, salut, gedek-gedek Ketika sampai di sambut deretan panitia berseragam hitam-hitam dengan sangat professional menggiring kita untuk parkir dan ini solusi genius keterbatasan lahan mereka mampu mengelola dengan sangat baik. Selanjutnya di persilahkan dan diarahkan untu ke lokasi tempat pertunjukan.
Design panggung wangun dan megah di tengah jalan di apit rumah bak istana di depannya. Design khas dan alami yang selalu dipersembahkan setiap tahun-nya untuk mengadakan pesta rakyat ini. Segala elemen desa, warga, kecamatan bahkan anak-anak terpancar Bahagia sukacita Ketika desa tersebut ditunjuk sebagai tuan rumah festival lima gunung.Â
Sekedar informasi FLG ini adalah gotong royong warga antara para seniman gunung seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Menoreh dan Sumbing  pada mulanya. Sekarang menjadi pestanya seniman nusantara yang bertempat di 5 lokasi tersebut secara bergantian.
Puas nonton keliling dapat makan donk, setiap rumah di setting menyediakan makanan dan minuman bagi siapa saja yang berkunjung didesa tersebut. Untung bagiku yang perjalanan jauh bisa menghilangkan lelah  dengan menikmati teh hangat FLG XXI. Terimaksih FLG menjadi sajian kaya dan mendidik. Inilah Indonesia dengan keramahan dan mujizatnya mampu bergerak dan berdikari apapun keadaannya. *grimissore
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H