Mohon tunggu...
Schatzi Binang
Schatzi Binang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Videographer and Video Editor

Selanjutnya

Tutup

Games

Perkembangan Ekonomi Kreatif Dalam Industri Game

24 September 2023   19:48 Diperbarui: 24 September 2023   19:48 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Games. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa game memerlukan pemain untuk membayar langganan bulanan atau tahunan untuk mengakses konten tambahan, fitur eksklusif, atau keuntungan lainnya. Ini umumnya digunakan dalam game online yang terus berkembang dan membutuhkan update terus menerus.

  • Donasi dari pemain

Beberapa game mengandalkan donasi dari pemain yang bersedia memberikan uang secara sukarela untuk mendukung pengembangan dalam sebuah game.

Tujuan dari monetisasi dalam game adalah untuk menghasilkan pendapatan bagi pembuat atau pengembang game, sehingga mereka dapat membiayai pengembangan game selanjutnya, menyediakan dukungan, dan menghasilkan keuntungan. Pada saat yang sama, pengembang juga harus mempertimbangkan pengalaman pemain agar tetap adil dan menghibur. Monetisasi yang berlebihan atau tidak adil dapat mengakibatkan kontroversi dan dapat merugikan reputasi game. Oleh karena itu, penting bagi pengembang game untuk mengimbangi keuntungan finansial dengan etika yang baik dan memperhatikan kesejahteraan pemain.

Sekarang kita akan membahas tentang apa saja sih kontroversi monetisasi dalam game, beberapa kasus yang sering kita jumpai yaitu:

 

  • Loot Box

Sistem Loot Box telah menjadi salah satu sumber kontroversi terbesar dalam industri game. Loot Box Disini adalah bentuk perjudian dalam game di mana pemain harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan sebuah kotak misterius yang berisi item dalam game secara acak. Akhir akhir ini Sistem Loot Box sangat memicu keprihatinan tentang perjudian anak anak dan menjadi subjek peraturan di berbagai negara. Banyak negara telah mulai mengatur loot box dan meminta pengembang game untuk mengungkapkan peluang item dalam kotak, mirip dengan peraturan perjudian.

  • Kecanduan Game

Monetisasi yang kuat, seperti penawaran pembelian dalam game yang terus menerus, dapat memicu kecanduan dalam bermain game. Ini khususnya berisiko bagi pemain muda yang mungkin tidak memiliki kendali finansial atau pemahaman tentang konsep pengeluaran dalam game. Hal ini dapat mengarah pada kesehatan mental yang buruk dan penggunaan waktu yang berlebihan. terutama jika pemain merasa terjebak dalam siklus pembelian.

  • Harga yang tidak sesuai

Tidak sedikit game yang menerapkan model monetisasi yang tidak jelas, di mana pemain tidak tahu seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk sebuah pembelian dalam game, hal ini menyebabkan pengeluaran menjadi tidak terkendali.

  • Iklan yang mengganggu

Meskipun iklan dalam game adalah salah satu cara untuk menghasilkan pendapatan, terlalu banyak iklan yang mengganggu dapat merusak kenyamanan pengalaman bermain. Pemain sering kali merasa terganggu jika mereka terus menerus dihadapkan pada iklan yang mengganggu, terutama jika iklan tersebut memaksa mereka untuk menontonnya untuk melanjutkan permainan.

  • Kualitas yang terpengaruhi

Beberapa pembuat atau pengembang game mungkin lebih fokus pada cara menghasilkan uang daripada pada kualitas permainan itu sendiri. Hal ini dapat menghasilkan game yang kurang berkualitas atau kurang inovatif, karena pengembang berusaha memaksimalkan pendapatan mereka melalui monetisasi.

  • Update tergantung pada pembelian

Dalam beberapa game, pemain mungkin merasa terpaksa untuk melakukan pembelian dalam game agar dapat mempercepat kemajuan mereka. Hal ini dapat mengubah dinamika permainan menjadi lebih kompetitif dan adil bagi pemain yang tidak mau atau tidak mampu mengeluarkan uang tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun