Mohon tunggu...
Schalke Anindya
Schalke Anindya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Gadjah Mada

Seorang Gen Z yang gemar dengan topik-topik ekonomi dan pembangunan manusia.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Musim Panen Tidak seperti Biasanya, Ancaman Hama Wereng Coklat Mengganggu Stabilitas Pertanian Padi di Padukuhan Sejati Trukan

4 Juni 2024   12:49 Diperbarui: 6 Juni 2024   14:55 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Penulis

Padukuhan Sejati Trukan, Kelurahan Sumberarum, Kecamatan Moyudan, menghadapi ancaman serius dari serangan hama wereng, khususnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), yang dikenal merusak tanaman padi. Hama ini, yang terkenal dapat berpindah hingga 100 km dan berkembang biak dengan cepat, tidak hanya menghisap cairan dari tanaman tetapi juga menularkan virus tungro yang mematikan. (Dinas Pertanian, 2021)

Mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 1 2024 di Kecamatan Moyudan, khususnya di Padukuhan Sejati Trukan, berkesempatan untuk menganalisis peristiwa hama wereng dan bekerja sama dengan regu proteksi Kabupaten Sleman untuk mengadakan sesi edukasi bersama Kelompok Tani Sejati Trukan.

Selain itu, para mahasiswa juga berkesempatan untuk terlibat dalam penyemprotan pestisida kimia untuk mengatasi peristiwa hama wereng ini. 

Sumber Gambar: Penulis
Sumber Gambar: Penulis

Kelembaban Memacu Perkembangan Hama

Ketua Sub LPMKal (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan) sekaligus PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) setempat, Pak Sudarto, menyampaikan bahwa hama wereng tidak selalu muncul setiap musim tetapi terutama di musim dengan kelembaban tinggi.

"Kondisi kelembaban yang cukup tinggi memicu perkembangan wereng yang cepat dan banyak," ujar Pak Sudarto, menekankan pentingnya pengamatan yang konstan di sawah.

Petani di Padukuhan Sejati Trukan, yang kebanyakan belajar bertani secara otodidak, sering kali terlambat menyadari serangan wereng. Pengamatan penyakit di sawah yang ada, menurut Pak Sudarto, belum diikuti dengan baik oleh mayoritas petani.

"Banyak dari kita yang tidak menyadari adanya serangan sampai tanaman (padi) sudah mulai menguning, dan pada saat itu biasanya sudah terlambat," ungkap Pak Sudarto.

Walaupun belum pernah terjadi gagal panen 100%, serangan wereng telah menyebabkan penurunan signifikan dalam kualitas dan kuantitas panen. Solusi yang diterapkan meliputi pemotongan dan pembakaran jerami yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Dalam pertemuan komunitas yang diadakan setiap Senin malam, petani saling berbagi informasi terkini dan strategi pengendalian hama.

Ternyata, permasalahan hama wereng ini juga ditemukan di padukuhan-padukuhan lain di Sumberarum. Dengan dukungan pemerintah setempat dan kelurahan, telah dilakukan alokasi dana untuk pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan dukungan untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) bagi para petani.

Mahasiswa KKN-PPM UGM pun berupaya untuk membantu mengatasi permasalahan ini dengan mengadakan sesi edukasi pada 29 April 2024, yang mengundang Pak Tukimun dari regu proteksi, di mana petani diajarkan tentang cara mengatasi permasalahan hama wereng, khususnya pada pentingnya pemilihan varietas tahan wereng dan pemantauan rutin.

Strategi Pengendalian Wereng

Rekomendasi dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2024) mencakup penggunaan varietas tahan wereng seperti Inpari 19 dan Inpari 33, monitoring rutin, penggunaan insektisida botani dan kimiawi sesuai dengan kepadatan populasi hama, serta penanaman tanaman refugia seperti bunga pukul empat dan kenikir.

Selain itu, penggunaan perangkap lampu juga disarankan untuk memantau dan mengurangi populasi wereng.

Penggunaan agen hayati dan pengembangan sekolah lapang pengendalian hama terpadu menjadi bagian dari strategi jangka panjang.

Agen hayati dapat digunakan setiap 1-2 minggu, dan pelatihan pembuatannya difasilitasi oleh dinas terkait, memberikan petani akses ke metode pengendalian hama yang berkelanjutan dan efektif.

Kesimpulan

Dengan tantangan yang datang dari hama wereng dan dampaknya yang potensial terhadap kestabilan pertanian padi di Padukuhan Sejati Trukan, penting bagi petani untuk terlibat aktif dalam program edukasi dan menerapkan teknik pengendalian yang disarankan.

Dukungan pemerintah dan kelurahan dalam bentuk pendanaan dan fasilitasi pelatihan merupakan langkah vital untuk memperkuat pertahanan komunitas pertanian terhadap hama yang merusak ini.

Sumber

Dinas Pertanian Tulungagung. (2021, January). Pengendalian Hama Wereng Secara Terpadu Pada Tanaman Padi. https://diperta.tulungagung.go.id/index.php/berita/10-pengendalian-hama-wereng-secara-terpadu-pada-tanaman-padi-2

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2024, March 4). Info Teknologi : Rekomendasi Budi Daya Padi; Seri 1: Pengendalian Hama untuk Semua Ekosistem. https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/info-literasi/info-teknologi-pengendalian-hama-dan-penyakit-padi-untuk-semua-ekosistem

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun