Mohon tunggu...
Sigit  Budhi Setiawan
Sigit Budhi Setiawan Mohon Tunggu... profesional -

Antropolog

Selanjutnya

Tutup

Money

17 Metode Fundraising (Bag 3 dari 3)

16 November 2012   04:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:15 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Sigit Budhi Setiawan [caption id="" align="alignright" width="440" caption="17 Metode Fundraising. Image by Seth Czerepak"][/caption] Memahami dengan baik cara masyarakat menyumbang sama juga mendapatkan kata kunci bagaimana menggalang sumber daya dan dana yang efektif dari masyarakat. Setidaknya 80% pekerjaan penggalangan sumber daya dan dana dari masyarakat telah terlaksana, apabila seorang fundraiser telah berhasil memetakan metode ini, utamanya terhadap donatur potensial mereka. Dalam sesi inspirasi kali ini, kami akan mengkaji berbagai metode orang menyumbangkan sumber daya dan dana mereka untuk memetakan bagaimana sebaiknya menggalang sumber dan dana dari masyarakat secara efektif. Setidaknya terdapat 17 metode menyumbang masyarakat yang dilakukan atas motif agama dan non-keagamaan. Sumbangan tersebut tidak hanya berupa uang tetapi juga natura, tenaga, keahlian, jaringan dan sebagainya. Para donatur ini biasanya menyumbang ketika diminta secara langsung dengan motivasi agama, belas kasihan, solidaritas sosial dan kepercayaan kepada sang peminta atau organisasi peminta. Sebelas metode pertama dapat dilihat di (bagian 1 dari 3) dan (2 dari 3), berikut adalah 6 metode lanjutannya:

  • 12. Tempat kerja. Tempat kerja merupakan salah satu tempat favorit para penyumbang untuk menyalurkan sumber daya dan dana mereka. Maka tidak mengherankan bila beberapa lembaga sosial dan kemanusian seperti YDSF merekrut para karyawan atau orang tertentu untuk menggalang sumbangan daya dan dana dari para pekerja kantoran. Hasilnya ternyata tidak mengecewakan, bahkan secara rutin tiap bulan atau tiap kegiatan sejumlah dukungan mengalir rutin dengan jumlah yang cenderung meningkat. 13. Payroll Giving. Metode menyumbang dengan memberikan otorisasi kepada perusahaan untuk memberikan sekian sekian ratus, sekian ribu rupiah atau jumlah tertentu per bulan atau jangka waktu tertentu. Di banyak perusahaan dan organisasi, skema ini berhasil menjadi alat penggalangan sumberdana. 14. Telepon. Banyak donatur potensial kemudian memutuskan menyumbang setelah mendapatkan kontak telepon dari lembaga sosial atau penyelenggara penggalangan dana kemanusiaan. Penggunaan telepon dalam fundraising merupakan cara tua namun efektif dalam menggalang sumber daya dan dana. Metode telepon ini meminta dukungan kepada para pendukung atau donor lama, mencari donatur baru. Biasa via telephone, berbagai dukungan dalam bentuk dana, kerelawanan atau penjual barang untuk sosial tersebut digalang. Rata-rata anak muda, lebih senang dikontak via telepon untuk memberikan sumber daya dan dananya ketimbang via surat. 15. Jejaring Sosial/ situs internet. Pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi sumber daya dan dana merubah secar drastis metode menyumbang masyarakat. Seluas mungkin, kapanpun, dimanapun semua orang bisa memberikan sumbangan dan dukungannya, meski dalam bentuk klik, donasi uang, kerelawanan dan sebagainya. Bahkan pada masa kini, menggalang sumberdaya di internet merupakan tambang emas baru yang luarbiasa. 16. Media /TV/Radio. Media seperti televisi, radio, koran merupakan saluran penyaluran sumber daya dan dana yang luar biasa di Indonesia. Bahkan data menunjukan, mobilisasi sumber daya dan dana melalui media mencapai jumlah tertinggi di Indonesia. Dukungan tidak hanya berupa uang, natura tetapi juga kerelawanan. Dukungan besar masyarakat via media, begitu tercermin dalam aksi-aksi kemanusian untuk bencana, dukungan Bilqis, Darsem dan sebagainya. 17. Datang langsung. Jemput bola langsung memang salah satu metode penggalangan sumber daya dan dana dari masyarakat yang luar biasa. Namun jangan lupa, bangsa Indonesia adalah bangsa pemurah, dengan melihat, mendengar, diajak via media, teman atau kabar tersiar, banyak sekali donor yang datang langsung memberikan dukungan sumber dana dan daya terhadap berbagai kasus kemanusian atau bencana. Contoh kasus paling tampak mata adalah dalam bencana Tsunami Aceh, Gempa Jogja atau Koin Prita.

Nah dari berbagai metode menyumbang masyarakat diatas, metode mana yang sudah Anda maksimalkan tindaklanjutnya? Selamat melakukan penggalangan sumberdaya. Fundraising, pasti bisa! []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun