Mohon tunggu...
Sigit  Budhi Setiawan
Sigit Budhi Setiawan Mohon Tunggu... profesional -

Antropolog

Selanjutnya

Tutup

Money

Cause Related Marketing, Penggalangan Sumberdaya Seperti Apa Itu?

13 November 2012   20:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:26 1676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Sigit Budhi Setiawan

[caption id="" align="alignright" width="255" caption="Cause Related Marketing"][/caption] “Sekarang sumber air sudah dekat. Beta zonde pernah terlambat lagi (sekolah). Lebih mudah membantu mama ambil air buat mandi adik. Karena mudah mengambil air, katong bisa hidup sehat.”

Narasi  yang dicuplik diatas tentu sudah sangat familiar di telinga pemirsa televisi Indonesia. Ya, benar. Narasi tersebut adalah bagian dari iklan dari sebuah perusahaan air minum di Indonesia. Dalam melaksanakan fungsi marketingnya, perusahaan tersebut mengusung kepedulian terhadap sesama sebagai added value. Perpaduan antara pemasaran dan kepedulian terhadap masalah di masyarakat itu disebut cause related marketing.

Dalam narasi diatas, pemirsa sebagai calon  konsumen, diiming-imingi sebuah nilai, dalam setiap pembelian produk tersebut, mereka tidak hanya sekedar membeli barang, tetapi juga berkontribusi mengatasi masalah di masyarakat. Persis seperti mengatasi permasalahan kesulitan air di daerah Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tersebut.

Menurut Helmut Anheier dan Regina List (2005:40), cause related marketing merujuk pada aliansi atau hubungan saling menguntungkan antara sektor non-profit dan perusahan profit untuk memasarkan citra dalam aktivitas bisnis. Artinya misi kedua belah pihak saling terpenuhi.

Menurut kedua pemikir peggalangan sumberdaya dan masyarakat sipil tersebut, konsep dan bentuk cause related marketing sangatlah beragam, dari sisi kemitraan kedua unsur,  tipe kerjasama dan model pemasaran mereka. Bentuk yang paling umum adalah perusahaan mendonasikan sekian persen atau jumlah uang, pada setiap pembelian produk mereka dalam jangka waktu tertentu, kepada organisasi non-profit.  Sebagai contoh adalah dalam narasi iklan tersebut, mereka menjanjikan dalam setiap pembelian air 1 liter oleh konsumen, sang perusahaan akan mendonasikan 10 air bersih bagi masyarakat yang kekurangan air.

Contoh menarik lain adalah yang dipraktikan sebuah bank di Jawa Barat. Bank tersebut dengan bekerjasama dengan pihak non-profit, berkhtiar akan menanam dan merawat sebuah pohon pada setiap pendaftaran baru konsumen bank mereka. Mereka men-branding konsep cause related marketing ini sebagai, one customer, one tree.

Dari beberapa contoh cause related marketing diatas, tentu Fundraiser Indonesia dapat mengambil inspirasi sekaligus aksi. Demikian aksi cause related marketing mereka, apa aksi kalian? Selamat menggalang sumberdaya. Fundraising, bisa! []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun