Kesadaran berpikir primitif pada sebagian besar masyarakat Indonesia menyuburkan hoaks kesehatan
Lautan sampah informasi palsu media digital, disebut hoaks, dalam gengaman sehari-hari masyarakat Indonesia menjadi persoalan bukan hanya bagi orang-perorang tapi juga menjadi persoalan bernegara.Â
Sampah informasi hoaks kesehatan tidak dapat dihindari karena konskwensi dari perkembangan teknologi media digital dalam budaya global tanpa batas.Â
Hanya akal sehat dan kesadaran berpikir ilmiah yang dapat memilah-milah informasi bermanfaat dari lautan sampah informasi palsu khususnya bidang kesehatan dan gaya hidup sehat.Â
Persoalannya adalah, kesadaran berpikir masyarakat Indonesia sebagian besar masih primitif, untuk tidak mengatakan masih seperti zaman batu. Â
Kalau hoaks politik, yang juga sangat berkembang di Indonesia, resikonya menghasilkan pemimpin yang sama dungunya dengan pemilihnya, tapi akibatnya ditanggung bersama. Hoak  kesehatan mengakibatkan kerusakan tubuh, jiwa, dan  keuangan; resikonya ditanggung sendiri-sendiri.
Pencipta hoaks kesehatan bukan hanya oleh orang-orang iseng kurang kerjaan, tetapi banyak dilakukan oleh korporasi secara terstruktur, sistematis dan masiv.Â
Perusahaan obat-obatan, makanan dan minuman, kecantikan, menciptakan hoaks kesehatan dengan berbagai tipuan kedok-kedok ilmiah, bagi masyarakat yang tidak memiliki kesadaran filsafat sceintifik akan mudah terperdaya.Â
Korporasi dari luar negeri, umumnya dari Tiongkok, dan dalam negeri memproduksi promosi-promosi hoaks bersama membanjirnya produk kesehatan, makanan, minuman, kecantikan, dan gaya hidup. Â
Menariknya lagi, Â aliran ajaran tokoh Islam tertentu di gunakan dasar legitimasi keampuhan obat, makanan minuman, pengobatan alternatif, atau gaya hidup sehat yang dipromosikannya.Â
Pengintegrasian antara tokoh agama dengan komersialisasi produk kesehatannya sangat diminati dan berkembang di Indonesia. Â Penomena ini adalah jalan lain dari penyaluran kesadaran perdukunan warisan zaman batu yang masih melekat di sebagian besar masyarakat Indonesia.