Mohon tunggu...
Syamsul Bahri
Syamsul Bahri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Katanya saya tidak lebih dari Mahasiswa Sampah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

2014, Negeri ini Mencari Pembohong Terbaik

19 November 2013   21:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:56 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pembohong itu kembali berkhotbah, di amini kelabu awan.
kembali merontokkan peluh-peluh kemunafikan di singgasananya.
Ini dia pertarungan yang dinanti.
mencari siapa pembohong terbaik.

Dan yang tidak pernah tahu,
Satu demi satu, berbaris merenggang nyawa,
mendengar khotbah sebelum mendengar kebohongan.
menikmati sakit.

Pembohong yang lain tidak berkhotbah,
dakwah cukup dengan selembar rupiah biru katanya.
di tukar derita lima tahun.
Kebenaran dan kebahagiaan pun ternyata bisa dibeli.

Dan di tempat yang lain, masih di negeri sejuta poster,
si kecil asyik bermain coret-coret gambar.
si pembohong akhirnya berkumis, berjenggot.
menampakkan wajah sesungguhnya.
yah, itulah wajahnya . . .

Negeri ini mencari pembohong terbaik,
Semakin banyak yang kau bohongi, maka engkau menang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun