Mohon tunggu...
Deri Yansyah
Deri Yansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Mahasiswa Pendidikan Masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Data dan Teknik Evaluasi Modern: Mengoptimalkan Pengambilan Keputusan di Era Digital

7 Oktober 2024   20:55 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, dunia bisnis dan industri semakin digerakkan oleh data. Teknologi seperti machine learning, artificial intelligence (AI), dan big data analytics terus berkembang, memberikan perusahaan dan organisasi kemampuan yang belum pernah ada sebelumnya untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data dalam skala besar. Dengan berkembangnya teknologi ini, teknik-teknik evaluasi data juga menjadi lebih canggih.

Menurut International Data Corporation (IDC), pada tahun 2025, dunia akan menghasilkan sekitar 175 zettabyte data per tahun, meningkat tajam dari 33 zettabyte pada 2018. Pertumbuhan besar-besaran ini mendorong kebutuhan akan teknik evaluasi yang lebih efisien dan cepat. Seiring dengan peningkatan volume data ini, perusahaan yang menggunakan big data analytics dilaporkan mampu meningkatkan efisiensi operasional mereka sebesar 60% menurut laporan dari McKinsey.

Salah satu tren besar adalah penggunaan predictive analytics dan data-driven decision-making untuk memprediksi pola perilaku konsumen atau memaksimalkan efisiensi operasional. Evaluasi terhadap data tidak lagi terbatas pada metode tradisional, seperti statistik deskriptif atau regresi sederhana. Kini, teknik-teknik evaluasi menggunakan algoritma yang lebih kompleks, seperti jaringan saraf tiruan, analisis kluster, dan pembelajaran mesin (machine learning). Teknik evaluasi modern juga mengintegrasikan alat visualisasi data untuk membantu pengguna memahami pola yang muncul dari dataset besar dan kompleks.

Dalam industri kesehatan, misalnya, Research and Markets menyebutkan bahwa pasar predictive analytics diproyeksikan mencapai $13.3 miliar pada tahun 2026, dengan CAGR sebesar 21.5%. Menurut laporan Gartner, perusahaan yang menggunakan predictive analytics untuk pengambilan keputusan mampu meningkatkan prediksi hasil bisnis hingga 25% lebih akurat dibandingkan mereka yang tidak menggunakan teknik ini. 

Tren lainnya adalah peningkatan fokus pada real-time data evaluation, di mana data diproses dan dianalisis secara instan, sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Ini terutama relevan dalam industri seperti fintech, e-commerce, dan transportasi, yang bergantung pada pemrosesan data secara langsung untuk memberikan pengalaman pengguna yang optimal. A/B testing, yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas suatu fitur atau strategi, juga berkembang dengan adanya platform otomatis yang memungkinkan evaluasi dalam skala besar.

Teknologi real-time analytics semakin relevan dengan meningkatnya permintaan untuk data langsung. Menurut Forrester Research, perusahaan yang menggunakan evaluasi data real-time mampu mengurangi waktu pengambilan keputusan hingga 40%, memberikan mereka keunggulan kompetitif di pasar yang berubah dengan cepat, seperti dalam layanan finansial dan transportasi. 

Dalam ranah pemasaran digital, A/B testing tetap menjadi teknik evaluasi yang populer dan terus berkembang. Harvard Business Review mencatat bahwa perusahaan yang rutin melakukan A/B testing mengalami peningkatan konversi hingga 20% dibandingkan perusahaan yang tidak melakukan tes serupa. Platform otomatis seperti Google Optimize dan Optimizely kini mempermudah perusahaan dalam menjalankan ribuan tes sekaligus untuk menentukan strategi terbaik berdasarkan data.

Di sisi lain, dengan semakin meluasnya penerapan data, masalah privasi dan keamanan data menjadi tantangan utama. Regulasi seperti GDPR di Eropa menuntut evaluasi data yang lebih hati-hati, di mana teknik anonimisasi dan enkripsi data sering digunakan dalam proses evaluasi untuk melindungi data pribadi.

Dengan meningkatnya regulasi seperti GDPR, perlindungan data menjadi perhatian utama. Menurut Cisco, 84% konsumen peduli dengan privasi data mereka, dan 48% dari mereka telah berhenti menggunakan layanan digital tertentu karena masalah privasi. Ini menunjukkan bahwa evaluasi data saat ini tidak hanya tentang akurasi dan efisiensi, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keamanan dan privasi. Anonimisasi data, enkripsi, dan penggunaan teknologi blockchain semakin penting untuk memastikan data pribadi tetap terlindungi dalam proses evaluasi.

Kesimpulannya, tren evaluasi data saat ini mengarah pada otomatisasi, personalisasi, dan keamanan yang lebih baik, dengan memanfaatkan teknologi canggih yang semakin memungkinkan evaluasi yang cepat, akurat, dan berdampak besar. Organisasi yang mampu mengadopsi teknik-teknik ini akan lebih siap bersaing di era digital yang sangat bergantung pada data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun