Mohon tunggu...
Paulus
Paulus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memelihara Ketidaktahuan dan Logika Sesat Tiket Usang di Kompetisi Demokrasi

31 Juli 2017   12:45 Diperbarui: 31 Juli 2017   12:51 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: capture okezone

Aneh kan, tiket yang digunakan dapat dipakai lagi. Artinya tiket itu dibeli satu dapat digunakan dua kali, dalam kompetisi yang berbeda sistemnya. Dan hasil sekali kompetisi dirasakan dalam rentang waktu yang lama.

Misalnya begini, siapa yang menjamin suara PDI P akan sama dengan 2014. Dengan sikap inkonsisten mereka terkait kenaikan harga BBM akan mempengaruhi pilihan masyarakat. Bisa saja PDI P akan anjlok dan tidak mendapatkan suara diatas 10 persen.

Siapa tahu nanti partai Perindo menjadi partai pemenang dan meraup suara mayoritas. Tapi mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk mengusung calon presiden. Atau PSI yang anak merupakan partai anak muda, bagaimana jika mereka nanti meraih suara mayoritas. Tapi harapan munculnya calon dari kalangan anak muda tidak bisa diusung.

Logika gobloknya, kalau bisa pakai tiket usang, mungkin kita akan nonton ke XXI dengan menggunakan tiket yang telah dipakai sebelumnya. Untuk Pilpres saja bisa pakai tiket usang, apalagi hanya nonton bioskop. Pilpres menentukan nasib 250 juta orang, sedangkan nonton hanya beberapa orang.

Mana rasa adil yang ada dalam poin pancasila dan tertuang dalam UUD 1945. UU Pemilu telah mengangkangi Pancasila dan UUD 45, pemerintah bersama partai pro mereka telah mempertontonkan pembangkangan terhadap dasar negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun