Mohon tunggu...
Salsabilla Chairunnisa
Salsabilla Chairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kadet Mahasiswa Perbatasan RI-RDTL

Mahasiwa Perbatasan RI-RDTL.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

33 Tahun Berdiri, Yuk Intip Bengkel Bubut Pelita Jaya Kupang Berkedok Rumah Cantik!

23 Desember 2023   18:20 Diperbarui: 23 Desember 2023   18:30 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Mobil Sedan Opel Rekord Tahun 1984 yang dimodifikasi langsung sekelas Mobil Sport oleh Pak Anton/ Dok. Pribadi 

Hingga lulus dari sekolah menengah umum (SMU), dengan tekad yang kokoh Pak Anton melanjutkan diri untuk belajar dan menambah pengalaman lebih jauh soal mesin sebagai perantau di Tanah Jawa. Mulai dari menjadi teknisi di pabrik merk industry mesin ternama seperti Toyota, Mitsubishi, Hino sampai jauh berperan dagang ke Kota Industri Jabodetabek.

"Waktu itu, beta hanya punya satu prinsip, beta hanya mau berdiri di atas kaki sendiri. Bukan mengerjakan, tapi beta menciptakan", ucap Pak Anton (02/12/23)

Sepulang dari tanah rantauan dan kembali ke tanah kelahiran dengan modal ilmu dan materiil yang cukup, Pak Anton mulai mewujudkan mimpi dan tekadnya dengan membeli seperangkat peralatan mesin bubut langsung dari Surabaya (Tahun 1990-an kala itu) meliputi mesin bubut center blok, bubut as, mesin bubut bor frais, mesin scrap, mesin bubut milling dan lainnya.

Pojok Ruang Kerja Bengkel Bubut Pelita Jaya/Dok. Pribadi 
Pojok Ruang Kerja Bengkel Bubut Pelita Jaya/Dok. Pribadi 
Label Asli Salah Satu Mesin Bubut Bengkel Pelita Jaya (1990)/Dok. Pribadi 
Label Asli Salah Satu Mesin Bubut Bengkel Pelita Jaya (1990)/Dok. Pribadi 

Tekad membangun bengkel bubut sendiri tak lepas dari pengalaman nyata dan motivasi kuat dari Ibunda Pak Anton, dimana saat itu keluarga beliau kesulitan untuk memperbaiki sebuah mobil yang baru saja dibeli.

Kata "Bubut" sendiri merupakan sebuah kata kunci untuk menciptakan sekaligus memberikan jasa perbaikan pada mesin untuk meratakan bagian permukaan mesin, membuat dan memperbesar lubang hingga membuat drat atau ulir. Hal inilah yang menjadi alasan besar Pak Anton untuk dapat menciptakan sebuah alat sekaligus memodifikasinya lewat jasa perbaikan mesin.

"Kita ini beli barang, bukan beli jasa. Itu kalimat dari beta punya mamah terus jadi tekad sampai sekarang", ucap Pak Anton (02/12/23).

Benar memang, nyatanya memperbaiki lebih sulit daripada sekedar membeli barang jadi. Terlebih pada tahun-tahun tersebut industry otomotif sedang bermekaran dan gencarnya menciptakan sebuah produk dan mesin-mesin baru dengan model tiruan yang sama banyak juga dari mesin aslinya (original). Hal inilah yang membuat sebuah perbaikan sangat diperlukan dalam sebuah mesin terlebih apabila tidak didukung dengan perawatan yang berkala dan efisien. 

Karya Mobil Sedan Opel Rekord Tahun 1984 yang dimodifikasi langsung sekelas Mobil Sport oleh Pak Anton/ Dok. Pribadi 
Karya Mobil Sedan Opel Rekord Tahun 1984 yang dimodifikasi langsung sekelas Mobil Sport oleh Pak Anton/ Dok. Pribadi 
Penulis (Salsabilla Chairunnisa) dan Pak Anton Pemilik Bengkel Bubut Pelita Jaya Kupang/Dok.Pribadi
Penulis (Salsabilla Chairunnisa) dan Pak Anton Pemilik Bengkel Bubut Pelita Jaya Kupang/Dok.Pribadi

Hingga kini, Bengkel Bubut Pelita Jaya Kupang milik Pak Anton telah berdiri dan mempunyai 11 buah lebih perangkat besar mesin bubut yang beliau pakai sehari-hari untuk melayani beragam keluhan customer dari berbagai daerah di Pulau Timor.

Bagi Pak Anton sendiri sebagai bukti perintis besar dari usaha bubut yang sudah beliau bangun selama 33 Tahun, sebuah ijazah memang diperlukan untuk menjadi orang-orang besar namun untuk menjadi orang sukses dan berjiwa besar sangat diperlukan tekad dan keterampilan yang tekun bukan hanya selembaran tertulis semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun