Mohon tunggu...
Sayyid Yusuf Aidid
Sayyid Yusuf Aidid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Pendidikan Agama Islam Universitas Indonesia dan PNJ

Saya adalah seorang dosen agama yang moderat yang suka membaca dan menulis. Genre bacaan saya yaitu religi dan tasawuf. Adapun saya mengajar Agama Islam di Universitas Indonesia dan Politeknik Negeri Jakarta. Link : www.yusufaidid.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Ifthar Jama'i, Jadi Trend Saja atau Mau Mempererat Ukhuwah?

1 April 2023   15:15 Diperbarui: 1 April 2023   22:18 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ifthar Jamai' atau buka puasa bersama merupakan kegiatan yang bisa menguatkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Sebab pada kegiatan tersebut terjalin silaturahmi sesama muslim. 

Di sisi lain dengan adanya kegiatan positif tersebut menjadi ajang bertukar pikiran, berbagi informasi, dan menambah rasa cinta persaudaraan. Sehingga kegiatan tersebut membawa maslahat bagi orang-orang yang mengikutinya.

Biasanya para habaib mempunyai agenda khusus di bulan Ramadhan berupa buka puasa bersama yang dibarengi oleh khatmil quran. Biasanya acara tersebut dimulai selepas shalat ashar dengan pembacaan yasin, tahlil, wirdhu latif, pembacaan surat Ad-Duha sampai surat An-Nas, serta pembacaan doa khatam quran. 

Acara tersebut membawa sisi positif dalam kegiatan yang berulang setiap tahunnya. Karena sebelum buka puasa, orang-orang yang menghadirinya itu menyantap hidangan ruhani dengan dzikrullah. Setelah itu acara dilanjut dengan shalat terawih bersama.

Sering kali kegiatan buka bersama menjadi trend pengakuan saja bahwa orang-orang yang mengikutinya berpuasa. Akan tetapi dalam kegiatan tahunan tersebut membawa dampak yang mudharat, dengan meninggalkan shalat maghrib, shalat isya, bahkan shalat terawih. 

Ketika hal itu terjadi maka puasanya akan menjadi sia-sia, puasa yang hanya menahan lapar dan haus. Sehingga kadar puasa yang semulanya karena Allah Swt berubah haluan karena ingin kumpul-kumpul saja.

Maka dari itu, perlu diubah paradigma buka puasa bersama yang hanya menghilangkan rasa lapar dan haus menjadi buka puasa yang membawa perubahan bagi diri. Memang merubahnya bukan semudah membalikkan telapak tangan. 

Pasalnya, trend buka puasa tersebut sering kali terlihat pada generasi Z. Sehingga para ulama wajib memberikan pemahaman bahwa buka puasa bersama yang membawa semangat menjalankan ibadah di bulan Ramadhan akan menambah kekuatan iman pada diri. Hal tersebut perlu adanya penjelasan melalui media sosial secara gencar.

Maka bisa dipastikan bahwa Ifthar Jamai' bukanlah kegiatan yang berdampak mudharat di bulan Ramadhan, apabila kegiatan tersebut memperhatikan ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah. 

Sebab kegiatan tersebut salah satu  eksistensi umat Islam dalam menunjukkan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan. Sehingga kegiatan tersebut sebagai tradisi yang terus terlestarikan sepanjang zaman di bumi tercinta ini.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun