Mohon tunggu...
sayyida
sayyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - i'm a dreamer

Mahasiswi UIN Malik ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengoptimalkan Tumbuh Kembang di Tahun Pertama Kelahiran

19 April 2022   22:07 Diperbarui: 19 April 2022   22:18 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.ibudanayah.com

Kecerdasan anak ditentukan pada 1000 hari pertama ia lahir atau biasa disebut window of opportunity atau periode emas. Jika kebutuhan anak tercukupi sejak kehamilan hingga usia 2 tahun, maka jaringan saraf yang tersambung akan semakin banyak dan anak akan lebih tanggap dalam menangkap informasi.

Diambil dari makalah yang berjudul gizi dan perkembangan kecerdasan anak oleh dokter spesialis anak RS Hasan sadikin bandung, bayi yang baru lahir ialah makhluk yang membutuhkan asuhan dan mereka memiliki hak untuk tumbuh kembang secara optimal, agar saat ia dewasa, ia tumbuh menjadi manusia yang berkualitas.

Tahun pertama bagi anak ialah momen yang penting bagi perkembangan sikecil. Pertumbuhan dan perkembangan otak anak terjadi lebih cepat di masa ini. Di tahun pertama ini, perkembangan saraf bayi harus diamati baik perilaku motorik dan refleks yang diekspresikan bayi. Karena, perkembangan dan kematangan struktur kortikal akan menjadi dasar perkembangan dan sikap kognitif yang kompleks selanjutnya.

Bayi yang baru lair memiliki sekitar 100 miliar sel saraf atau hampir seluruh neuron otak yang akan dimiliki anak selama hidupnya. Tetapi, sel -- sel saraf ini belum dapat terhubung dengan baik di masa kelahirannya. Hubungan antar sel saraf ialah hal yang sangat penting untuk membuat otak bekerja. Misalkan, untuk beraktifitas dan berkomunikasi.

 Sel saraf ini memiliki tiga bagian utama yakni :

  • Badan sel yang bentuknya seperti bintang, yang tersusun oleh inti sel dan ujung badan sel yang menjulur, fungsinya untuk penghubung antar sel dengan sel lainnya yang akan membentuk jalinan yang kompleks.
  • Dendrit, yang merupakan serabut pendek yang bercabang. Sel saraf umumnya memiliki 200 dendrit.
  • Akson, bentuknya memanjang seperti tangkai dari sel saraf. Akson dilindungi oleh selaput dari lemak atau mielin.

Di tahun pertama ini, korteks serebral membentuk sinaps yang menyebabkan penglihatan pada bayi terus berkembang dan bayi mulai bisa menggenggam tangannya. Ukuran otak kecil bayi meningkat tiga kali lipat dengan ditandai oleh semakin pesatnya perkembangan motorik anak. Di usia tiga bulan, memori anak juga mengalami peningkatan yang menyebabkan anak mulai mengenal orang tuanya atau orang disekitarnya. Ia juga mulai merespon suara -- suara yang ada disekitarnya seperti tersenyum saat diajak berbicara oleh ibunya.

Bayi berusia empat bulan sudah bisa menghisap jari -- jarinya, bernafas dengan tenang, dan detak jantungnya pun mulai teratur. Hal ini diatur pada batang otak yakni lapisan yang terdapat pada kelopak otak yang berkembang sejak awal masa kehamilan. Batang otak ini akan berakhir di sumsum tulang belakang bayi yang fungsinya mengatur Gerakan seperti menelan, bernafas, detak jantung, serta metabolisme. Pada batang otak inilah terdapat memori yang refleks.

Saat bayi belum mencapai usia enam bulan, sel -- sel sarafnya belum matang. Sel saraf dikatakan matang apabila telah terbentuk akson di setiap tubuh. Setiap terbentuk akson baru maka akan terbentuk pula sinaps yang menghubungkan antar sel, hal ini memungkinkan terjadinya komunikasi antar bagian tubuh.

Usia enam hingga Sembilan bulan, otak mengalami perkembangan yang membentuk hubungan antara penglihatan, pendengaran, serta apa yang anak rasakan. Momen ini adalah awal perkembangan Bahasa anak. Di masa seperti ini, ajaklah anak bermain dan berinteraksi untuk mengunci perkembangan awal sikecil. Memasuki usia tiga tahun, sinaps mulai banyak terbentuk hingga mencapai 200%. Pembentukan sinaps inilah yang menyebabkan anak mulai banyak kosa kata yang ia ucapkan.

Ukuran otak bayi bertambah hingga 80% dari ukuran otak utuh saat dewasa. Mielin juga meningkat yang menyebabkan kerja otak semakin kompleks. Hal ini yang menyebabkan kemampuan kognitif berkembang lebih baik. Orang tua bisa mengajak anak untuk bermain yang membantu anak dalam menumbuhkan imajinasi dan kreativitasnya.

Setelah mengetahui tentang tahapan perkembangan saraf, lalu system otak anak di tahun pertama, kita juga harus mengetahui bagaimana cara menstimulasi saraf bayi di tahun pertamanya. Secara umum, stimulasi adalah suatu aktivitas yang dapat membangkitkan pendengaran, penglihatan, sentuhan, penciuman, dan rasa pada bayi yang baru lahir. Hal ini akan meningkatkan perhatian serta keingintahuan anak juga meningkatkan memori serta perkembangan system saraf bayi.

Berikut adalah aktivitas yang membantu meningkatkan stimulasi indera pada bayi yang baru lahir. Dan akan diategorikan ke dalam 2 kategori, yakni :

Usia 0-3 bulan. Di usia ini, ibu bisa menaruh beberapa gantungan berwarna -- warni untuk memberi stimulasi visual pada anak. Lalu, ajak anak menggoyang mainan yang akan menimbulkan suara hal ini dapat menstimulasi penglihatan, peraba dan pendengaran anak. Sentuh dan beri sedikit gelitikan dan buat bayi tertawa agar otot dam sendinya terlatih.

Usia 4-6 bulan, angkat bayi ke atas dan bawah untuk mengembangkan rasa Gerakan serta melatih keseimbangan bayi. Saat memandikan, ibu bisa mengajak bayi bermain dengan percikan air untuk menstimulasi kemampuan peraba anak.

Mom, ketahuilah pentingnya menstimulasi anak sejak dini. Dengan melakukan stimulasi selama tiga tahun pertama, ini akan mencegah perubahan struktur otak dan saraf yang disebabkan oleh stress, membangun ikatan yang baik antara anak dan orangtua, dengan menstimulasi anak melalui bermain akan membantu anak dalam mengembangkan pikiran serta kecerdasan anak.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun