Mohon tunggu...
sayyida
sayyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - i'm a dreamer

Mahasiswi UIN Malik ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Anak Mengalami Gangguan Membaca? Simak Solusinya

11 April 2022   23:23 Diperbarui: 11 April 2022   23:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : parenting.orami.co.id

Sebagai orang tua, menyaksikan anak dapat belajar dengan baik ialah kebahagiaan tersendiri bukan? Tetapi, ternyata tidak semua anak bisa memiliki perkembangan belajar yang baik. Beberapa anak mengalami gangguan belajar yang salah satunya adalah gangguan membaca, apa itu? Gangguan ini biasa disebut disleksia. Sebelum membahas tentang gangguan membaca, sebaiknya simak penejelasan mengenai apa itu gangguan dalam belajar.

Mom, penting untuk memahami hal ini bahwa saat anak mengalami keterlambatan belajar, jangan pernah langsung menuduh dengan kalimat -- kalimat negative pada anak. Mengapa? Karena memang tidak semua anak dapat menerima pelajaran yang ia dapatkan dengan baik. Anak yang mengalami kesulitan belajar bukan berarti ia tidak pandai atau tidak cerdas. Sebenarnya, gangguan belajar adalah masalah yang mempengaruhi kemampuan otaknya dalam menerima, mengolah, dan menyimpan informasi yang menyebabkan anak terlambat dalam perkembangan akademiknya.

Setelah memahami tentang gangguan dalam belajar, saatnya kita bahas tentang gangguan membaca. Gangguan ini biasa disebut disleksia. Disleksia masuk pada gangguan saraf di bagian batang otak. Dimana bagian otak ini memproses kegiatan Bahasa. Tetapi tenang saja, gangguan ini tidak ada hubungannya dengan kecerdasan anak, dengan syarat ditangani oleh ahlinya.

Penderita disleksia memiliki kecerdasan yang normal pada umumnya dan penglihatannya juga biasanya normal. Pada sekolah yang memiliki program khusus, akan membantu anak yang mengalami gangguan membaca ini. Anak yang mengalami disleksia dapat membayangkan huruf, tetapi anak kesulitan dalam menggabungkan kata dengan suara yang berbeda. Biasanya ia akan kesulitan dalam mengenal kata dasar serta memahami buku bacaan.

Setelah memahami apa itu disleksia, kita akan memahami juga tanda -- tanda anak yang mengalami disleksia.

Ciri penderita disleksia untuk anak dibawah tiga tahun : Anak biasanaya kesulitan untuk melafalkan sesuatu, ia juga lambat dalam berbicara, kesulitan membedakan kata -- kata yang sama atau bahkan huruf yang mirip seperti huruf  ( b dan d , anak juga kesulitan belajar huruf -- huruf dasar, sulit membedakan warna bahkan mengenali warna saja mereka kesulitan.

Ciri penderita disleksia yang terjadi pada usia sekolah : nah pada usia ini anak mulai terlihat kesulitan dalam membaca, menegeja dan menulis, anak juga susah mengikuti arah misalkan kanan dan kiri, sulit untuk menjawab pertanyaan orang lain, anak juga susah mengingat angka, sulit membedakan huruf dan kata, sering menulis terbalik, misalnya kata " pit " saat diperintah untuk menulis " tip ".

Ciri penderita disleksia untuk remaja dan orang dewasa : biasanya ia akan sering typo dalam pengucapan atau salah mengucapkan kata atau bahkan nama, ia juga akan kesulitan jika diperintah untuk meringkas cerita, sulit dalam menghafal, kesulitan memahami cerita dan juga sulit jika disuruh untuk menceritakan Kembali suatu cerita atau kejadian yang ia alami.

Lalu, factor apa yang mempengaruhi gangguan disleksia ini? Disleksia ini biasanya  berhubungan dengan factor genetic. Kemunginan anak mengelami disleksia dikarenakan factor keluarga yang juga telah mengalami disleksia, misalkan orang tua, saudara kandung atau anggota keluarga lain yang telah mengalami disleksia.

Saat anak mulai belajar membaca, ia akan mencari tahu bunyi dari setiap huruf. Misalkan pada huruf M yang menghasilkan suara " em ". Setelah mengetahui masing -- masing bunyi huruf, ia akan menggabungkan bunyi huruf tersebut menjadi kata -- kata. Contoh sederhana, " P-I-N-T-U " yang berrati pintu. Kemudian, ia akan mencari tahu makna dari kata yang ia ucapkan. Misalkan, oh pintu adalah benda yang ia lewati saat masuk rumah.

Nah, selain dari factor genetic, disleksia juga bisa disebabkan oleh factor kondisi medis :

  • Cedera otak yang terjadi saat anak dilahirkan
  • Cedera yang sifatnya parah
  • Penyakit lain seperti stroke
  • Kelahiran premature ( terlahir dengan berat badan yang tidak normal pada umumnya )
  • Bayi yang lahir dari ibu yang mengkonsumsi alcohol, obat-obatan, rokok saat masa kehamilan.

Setelah mengetahui fakto yang mempengaruhi gangguan perkembangan membaca, lalu Langkah apa yang seharusnya dilakukan? Nah, Langkah yang harus diambil adalah penanganan disleksia.

Pertama, gunakan cara mengajar yang tidak seperti anak lain. Misalkan guru atau orang tua harus menggunakan cara belajar yang lebih kreatif. Misalnya, melakukan kegiatan yang melibatkan panca indra. Kegiatan ini akan membuat anak tertarik dan tentunya membantu perkembangan anak. Penting, untuk tidak menggunakan kata -- kata yang sulit saat berinteraksi dengan penderita disleksia. Gunakan Bahasa yang jelas dan mudah untuk dimengerti oleh anak.

Kedua, membantu anak dalam berlatih focus. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara memberi alat visual, bisa juga degan menyalakan music untuk mengurangi gangguan agar anak dapat terlatih kefokusannya.

Ketiga, melatih anak dengan metode baca, susun, tulis. Dengan selembar kertas buatlah tiga kolom yang berisi baca, susun, tulis. Lalu sediakan spidol atau pewarna lainnya agar anak tertarik. Kemudian, sediakan juga balok huruf warna -- warni. Selanjutnya, tulis kosakata yang ingin anda latih pada anak di kolom baca, kemudian perintahkan anak untuk melihat huruf yang ada pada kata tersebut . kemudian, anak akan Menyusun kata tersebut pada kolom yang disusun menggunakan balok huruf. Dan yang terakhir , perintahkan anka untuk mencoba menulis kata tersebut di kolom tulis dan wajibkan anak untuk membacanya dengan suara yang lantang.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun