Sebagai umat manusia, tentu kita sangat membutuhkan komunikasi. Komunikasi merupakan proses yang dilakukan antar seseorang atau kelompok dengan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi juga berarti proses pertukaran pikiran atau penyampaian pesan dari penyebar pesan kepada penerima pesan dengan maksud tertentu. Komunikasi dapat berbentuk verbal dan non verbal.
Bahasa verbal ialah komunikasi yang menggunakan Bahasa lisan berupa kata -- kata atau komunikasi yang disampaikan secara langsung ( face to face ) ataupun dengan perantara media, misalkan berkomunikasi melalui telepon. Komunikasi verbal juga dapat melalui tulisan biasanya berupa surat, chatting, dan sebagainya. Fungsi dari komunikasi verbal ialah mudah digunakan sebagai pertukaran ide, kita dapat menyampaikan maksud kita menggunakan kata -- kata.
Bahasa verbal biasanya digunakan oleh anak berusia 3 tahun karena pada usia ini anak mulai dapat mengenal alat tulis dan berbicara.
Sedangkan Bahasa non verbal ialah komunikasi yang tidak menggunakan kata -- kata. Umumnya, menggunakan Bahasa tubuh seperti Gerakan tangan, gelengan kepala, dan mimic wajah. Fungsi dari komunikasi non verbal ini adalah sebagai pengulangan gagasan yang telah disajikan secara verbal.
Dalam berkomunikasi, tentu ada gangguannya. Nah, perlu kita ketahui bagaimana ciri anak yang mengalami gangguan Bahasa? Salah satu momen terindah bagi orangtua adalah saat anaknya mulai bisa berbicara, tentu hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi setiap orangtua. Tetapi, ada beberapa kondisi yang membuat anak mengalami gangguan keterlambatan dalam berbicara, yuk simak penjelasan dibawah ini.
Gejala yang dialami anak saat mengalami gangguan Bahasa verbal atau reseptif adalah saat anak kesulitan dalam memahami kata yang ia dengar ataupun ia baca. Pada anak yang mengalami gangguan pendengaran, Bahasa verbal inilah yang membantu anak dengan menggunakan Bahasa isyarat ataupun tulisan.
Saat di sekolah, anak menggunakan Bahasa verbal sebagai alat komunikasi dengan teman -- teman nya maupun gurunya. Jika anak mengalami gangguan untuk sulit beradaptasi maka anak akan kesulitan dalam mengembangkan Bahasa verbalnya. Mengapa? Karena anak tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya.
 Selain gangguan beradaptasi, terdapat gangguan Bahasa verbal yang lain yakni gangguan berbicara. Nah, bagaimana orang tua tau bahwa anak tersebut mengalami gangguan berbicara? Hal ini diketahui sejak anak berusia 3 bulan. Jika anak tidak mengucapkan apapun pada usia ini, maka dipastikan anak tersebut mengalami gangguan bicara. Gangguan berbicara juga dikelompokkan menjadi dua,
- gangguan mekanisme jiwa, mekanisme berbicara merupakan suatu proses produksi ucapan oleh kegiatan dari pita suara, lidah, otot -- otot yang membentuk rongga mulut, paru -- paru dan kerongkongan. Maka dapat dikatakan gangguan berbicara ini akibat dari kelainan pada paru -- paru, pita suara, dan lidah. Gangguan ini dialami oleh penderita penyakit paru -- paru. Penderita paru -- paru cenderung memiliki kekuatan nafas yang kurang, maka dari itu saat ia berbicara, nada nya terdengar monoton, volume suaranya kecil, dan suaranya putus -- putus.
- Gangguan psikogenik, Â Gangguan ini disebut variasi cara berbicara yang normal tapi merupakan ungkapan dari gangguan mental. Gangguan ini dapat berupa berbicara manja, disebut berbicara manja karena ada kesan anak ingin dimanja oleh orangtuanya. Anak berbicara latah, latah merupakan perbuatan menirukan apa yang diucapkan orang lain tapi sebenarnya itu adalah sindrom yang terdiri dari curah verbal repetitive yang sifatnya jorok.
Anak sulit memahami kata -- kata, saat anak tidak dapat memahami apa yang ia dengar, maka ia akan kesulitan juga dalam berbicara yang mengakibatkan anak mengalami keterlambatan berbicara.Â
Anak akan cenderung megalami kesulitan untuk mengekspresikan dirinya serta memahami orang lain. Dalam hal ini, anak membutuhkan terapi dan terapi ini akan membantu anak untuk mengerti respon pendengaran, visual, serta sentuhan. Misalkan dengan melatih anak untuk berbicara di depan cermin.
Anak memiliki gangguan pendengaran serta infeksi telinga, terlambat dalam berbicara juga disebabkan oleh adanya masalah pada pendengaran. Saat anak mengalami masalah pada pendengaran, ia akan kesulitan untuk memahami pembicaraan yang ada disekitarnya bahkan memahami suaranya sendiri. Inilah yang membuat anak sulit dalam memahami serta menguasai kata -- kata serta mempraktekkannnya dengan lancar. Keterlambatan bicara juga dapat disebabkan oleh infeksi telinga kronik dan peradangan.
Anak kurang stimulasi lingkungan, biasanya belajar akan lebih mudah jika langsung praktek pada lingkungan. Peran lingkungan sangat penting dalam perkembangan bicara dan juga Bahasa. Kurangnya stimulasi bahkan pengabaian verbal ini dapat menghalangi anak dalam mencapai kecerdasan perkembangan dalam hal berbicara.
Lalu, bagaimana cara mengatasi keterlambatan bicara pada anak?
Cara yang paling sederhana adalah dengan terapi wicara-bahasa. Cara ini juga merupakan salah satu cara terbaik dalam mengatasi keterlambatan bicara. Tetapi efektivasinya tergantung pada penyebab masalah dasar. Terapi wicara telah terbukti untuk menangani kesulitan bicara. Terapi ini akan mengajak anak bermain, mengenalkan kartu bergambar, serta Bahasa isyarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H