Otak merupakan system yang terdiri dari banyak sekali proses biologis yang kompleks, termasuk Bahasa, persepsi, kognisi, bahkan control motorik. Dahulu, untuk mengukur proses kognitif, Teknik nya menggunakan pengukuran waktu reaksi dengan tes kertas dan pensil saja. Kemudian teknologi semakin maju dan banyak sekali penelitian hebat yang memukan alat -- alat canggih sebagai berikut,
Electroencephalography ( EEG ) yakni alat pemindai otak untuk menyimpan informasi yang dikeluarkan oleh sel saraf pada otak. Ia bekerja dengan mengukur bagaimana saat kita melakukan aktivitas, otak akan menghasilkan gelombang. Otak manusia memiliki gelombang otak. Pada ilmu saraf, terdapat 5 gelombang otak yakni beta, alpha, theta, delta, dan gamma. EEG akan merekam aktivitas otak pada permukaan kepala.
Computerized axial tomography atau CT merupakan suatu Teknik yang digunakan melalui mesin computer dan terhubung dengan mesin x-ray yang fungsinya untuk menangkap gambar detail bagian dalam otak manusia.Â
CT merupakan satu -- satunya alat yang canggih di dunia, ia menggunakan cara anatomi dalam melakukan metabolisme dalam tubuh, dan canggihnya lagi, ct ini dapat mendeteksi tubuh manusia tanpa melukai.
 CT memiliki kemampuan diferensisasi serta sensitive yang tinggi untuk memeriksa dimana lesi kanker bahkan yang paling kecil sekalipun. Nah, fungsi dari CT ini untk mengetahui penentuan rancangan serta obat yang akan digunakan selanjutnya.
PET atau tomografi emisi positron merupakan suatu Teknik yang untuk mengukur metabolisme dalma otak dengan cara menyuntikkan pasien dengan zat radioaktif yang mengikat glukosa lalu mengikat membrane sel saraf pusat melalui aliran darah. Hal ini memungkinkan untuk mencari tahu penurunan jumlah neuron pada area otak tertentu.
Biasanya, pemeriksaan PET/CT persiapannya sekitar 2,5 sampai kurang lebih 3 jam. Beberapa keunggulannya antara lain : Aman dan tentunya tidak menimbulkan luka, hasilnya akurat apalagi untuk mengidentifikasi tumor jinak bahkan ganas sekalipun, dan biayanya yang cukup terjangkau.
Magnetic resonance imaging atau yang biasa disebut MRI, merupakan suatu Teknik dalam Kesehatan yang digunakan untuk memindai organ dalam tubuh secara rinci. Mesin MRI ini panjangnya antara 1,5 hingga 2,5 meter. Mesin MRI terdapat dua jenis yakni terbuka dan tertutup.Â
Pada mesin yang tertutup, biasanya tubuh pasien diletakkan kedalam mesin tersebut. Dan pada mesin MRI terbuka, ia tidak sebaik mesin MRI yang tertutup. Tetapi mesin MRI terbuka menjadi pilihan utama bagi orang -- orang yang memiliki fobia pada tempat yang cenderung tertutup.
Bagaimana mesin MRI bekerja? Dalam mesin ini terdapat magnet yang berfungsi untuk memindai pasien. Selanjutnya, medan magnet ini akan menyebarkan atom hydrogen pada tubuh manusia. Lalu, mesin akan mengeluarkan frekuensi radio. Nah, step terakhir mesin akan dapat mendeteksi lalu mencatat pelepasan energi tersebut.
Ada yang Namanya mirip dengan MRI yakni FMRI. Apa sih bedanya kedua alat tersebut? Nah, kepanjangan dari FMRI ialah functional magnetic resonance imaging. Ini merupakan Teknik penggambaran otak mulai dari mata, suara, sentuhan, rasa, senyuman dan aktivitas lainnya. Scan FMRI akan menggambarkan fungsi metabolisme tubuh manusia.
MEG atau magnetoencephalography merupakan suatu mesin yang dapat mendeteksi medan magneik yang dihasilkan arus listrik di otak. Alat ini bekerja diluar kepala untuk mendeteksi bagaimana fungsi otak yang lebih akurat. MEG dapat memvisualisaskan gambar tiga dimensi seluler yang dapat kita deteksi dengan canggih dan cepat.
MEG biasanya dilakukan di ruangan khusus dan ruangan nya harus terlindungi agar mencegah interferensi dari sinyal magnet yang. Pasien akan duduk dengan mengenakan helm yang berisi sens magnetic pada kepala pasien. Selanjutnya, sinyal tersebut akan memberi pengukuran MEG dan dapat di deteksi melalui computer.
Alat canggih berikut adalah TMS atau transcranial magnetic simulation. Alat ini akan menghantarkan muatan magnetic yang dapat mengubah fungsi neural ke otak melaui tongkat yang akan diletakkan pada kepala pasien. Alat ini dapat membantu mendeteksi diagnosis gangguan saraf dan dapat juga digunakan sebagi terapi.
Fungsi dari TMS ini adalah untuk meningkatkan aktivitas sel yang tidak begitu aktif melalui tingkat kerja neurotransmitter atau zat sebagai penghantar pada jalur sel saraf. TMS ini bukanlah pengganti obat pada gangguan saraf, melainkan TMS ini adalah sebagai terapi tambahan. Pasien yang memiliki gangguan pada saraf akan diberikan pengobatan dan selanjutnya bisa diberikan terapi melalui TMS untuk membantu proses penyembuhan pasien.
Nah Kembali lagi pada alat canggih EEG tadi, biasanya pasien dengan penyakit epilepsy atau kejang dapat menggunakan pemeriksaan EEG. Nah, dari pemeriksaan tersebut akan dapat diketahui apakah terdapat focus epilepticus. Jika terdapat focus epilepticus, maka pemeriksaan EEG inilah yang akan membantu menentukan dosis TMS. Pada pasien epilepsy, penggunaan TMS harus lebih hati -- hati karena stimulasi yang berlebihan akan mengakibatkan pasien kejang.
Yang terakhir yakni Micro CT. micro CT merupakan suatu Teknik yang baru bernama x-ray microtomography yang menggunakna mikroskop untuk memindai struktur dalam otak. Alat ini digunakan untuk menghasilkan citra dari objek dengan resolusi pada daerah mikrometer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H