Mohon tunggu...
Sayyidatina Khaliza
Sayyidatina Khaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Observasi Perkembangan Konsep Diri pada Siswa SMA: Perspektif Teori Hurlock

19 Desember 2024   22:29 Diperbarui: 19 Desember 2024   22:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia mengakui bahwa pengalaman selama masa sekolah memengaruhi cara pandangnya terhadap diri sendiri, terutama karena interaksi intensif dengan guru dan teman. "Sekolah memiliki pengaruh besar karena saya menghabiskan waktu lebih banyak di sana daripada di rumah," ujarnya.  

Ketika menerima kritik atau penilaian negatif dari guru maupun teman, ia mengakui bahwa hal tersebut memengaruhi rasa percaya dirinya. Namun, ia memiliki strategi untuk mengatasi dampak tersebut dengan introspeksi. "Saya selalu memikirkan alasan di balik kritik tersebut. Jika merasa tidak melakukan kesalahan, saya tidak perlu memaksakan diri untuk membenarkan perspektif orang lain," tambahnya.  

Peran keluarga juga dianggap penting. Meskipun ia tidak menerima pesan negatif dari orang tuanya, ia menyadari bahwa orang tuanya tidak membantunya untuk mengekspresikan apa yang dirasakannya. Hal ini menunjukkan bagaimana lingkungan keluarga memengaruhi cara individu membangun konsep diri.  

Ketika ditanya apakah konsep diri negatif bisa diubah menjadi positif, ia percaya bahwa perubahan mungkin terjadi, asalkan seseorang mau memperbaiki mindset-nya. "Seseorang yang berpikiran buruk akan mengalami hal buruk. Jadi, jika ingin berubah, harus dimulai dari cara berpikir," jelasnya. 

Kesimpulan

Berdasarkan observasi, konsep diri remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengalaman masa kecil, lingkungan sekolah, keluarga, dan interaksi sosial. Dengan memahami konsep diri positif maupun negatif melalui Teori Hurlock, siswa dapat membangun pandangan yang lebih baik tentang dirinya. Perubahan dari konsep diri negatif menjadi positif memerlukan kemauan individu untuk memperbaiki cara berpikir dan menghadapi tantangan hidup secara adaptif. Penerapan teori Hurlock tidak hanya relevan untuk memahami konsep diri, tetapi juga dapat membantu siswa mengembangkan kepribadian yang lebih sehat dan optimis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun