Begitu doa selesai, pisau yang diasah sejak tadi itu menebas batang jagung. Ia memilih jagung-jagung terbaik.Â
Proses memilih jagung terbaik untuk doa tum pena' masyarakat Timor | Dok. Pribadi
Beberapa menit kemudian jagung muda sudah bertempukan di tanah. Bapak menelpon beberapa ustad untuk datang memimpin doa
pen mate'Â tahun ini.
Mengupas jagung | Dok. Pribadi
Saya dan adik mulai mengupas jagung ketika Mama membawa pakan ayam dalam nyiru. "
Tuuuuututututututuuuuu," suara Mama mebelah langit sore. Seperti dihipnotis, ayam-ayam segera berkumpul, pakan di dalam nyiru mulai dihambur ke tanah.
Suara ayam berebut makanan menyemarakan sore yang dingin. Lima menit kemudian ayam-ayam bubar setelah dua ekor berhasil ditangkap. Mama masih tetap jago menangkap ayam. Nasib dua ekor ayam itu berakhir di tangan Bapak tanpa bantuan seorang pun.
Menyembelih ayam | Dok. Pribadi
Pukul 18.00, karpet sudah di gelar di ruang tamu. Beberapa pulir jagung sudah disimpan di atas karpet bersisian dengan tempat sirih berisi sirih pinang dan uang infak (
loe' tulu'). Hidangan telah disipkan. Tempat bara dengan irisan kayu cendana sudah mulai mengeluarkan asap dan wangi yang khas.
Ketika doa tun pena' berlangsung | Dok. Pribadi
Doa mulai dilaksanakan pukul 19.00 ketika para ustad datang.
Tun pena mate pun dilaksanakan dengan tetap berpegang pada prinsip dan nilai agama Islam yang kami anut.
Salam dari desa, mari kita
tun pena! Mari merawat tradisi!
Falas, 11 Februari 2019
Salam,
Sayyidati Hajar
#KampungNTT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya