Mohon tunggu...
Sayyidati Hajar
Sayyidati Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Timor

Perempuan Timor | Traveller Kampung | Teater | Short Story | Short Movie | Suka Budaya NTT | pos-el: sayyidati.hajar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku "Tak" Mengaku

25 Desember 2018   19:59 Diperbarui: 25 Desember 2018   21:01 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Kau sakit Karen kopi?" mama bertanya padaku.  Aku tahu itu bukan  pertanyaan serius.  Itu sebuah ledakan.
"Kau tahu, setiap penyakit ada sebabnya," mama mulai serius setelah puas tertawa, "Kau harus mengakui salahmu," lanjutnya sambil menunjuk perut.  Aku paham maksudnya menunjuk  perut. Itu artinya aku telah berbuat salah pada perut.  
"Mama,  aku mual karena aroma kopi. Itu saja."


Mama menggeleng, "Kau harus mengakuinya," ujarnya meninggalkanku sendiri. Melakukan apa yang  mama katakan,  merenung. Aku tertidur sebelum menemukan jawaban.  Seorang perempuan duduk di sampingku, ia menggendong bayi. Aku melihat wajahku dalam wajahnya.  Perempuan itu tersenyum. Aku menangis. 

Mama memegang beberapa lembar uang kertas katika aku sadar.  Aku cepat-cepat berdoa,  meminta mama memasukan  uang ke kotak amal. Aku mengakui dosa.

Kupang,  25 Desember 2018

Salam, 

Sayyidati Hajar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun