Suatu malam Abe mengirim  pesan berisi leaflet  kegiatan Workshop Produksi Film Pendek. Workshop tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 15-22 Desember 2018 atas kerjasama KFK dengan Viu.
Awalnya saya tertarik  untuk  ikut kegiatan itu,  tapi  setelah membaca tanggalnya saya mengurungkan  niat. Kegiatan di kampus lumayan  padat untuk  ditinggal.
Saya meneruskan informasi itu ke grup komunitas namun tak ada seorang pun yang merespon.Â
Tidak habis akal saya pasang di cerita wa saya agar dibaca banyak orang berharap ada yang tertarik, tapi hasilnya tetap  nihil.Â
Saya kemudian mengirim pesan pada seorang  teman yang banyak berurusan dengan mahasiswa  meminta  satu dua orang mahasiswa untuk dikirim mengikuti workshop itu.Â
Namun lagi-lagi pesan itu  tak membuahkan hasil,  maka berhentilah saya sampai  di situ. Satu-satunya jalan paling  tepat dilakukan setelah  beriktiar adalah diam.
Syukurlah ada mahasiswa saya yang bergabung menjadi anggota KFK, lalu ia mengikuti workshop sebagai peserta satu-satunya dari kampus Universitas Muhammadiyah Kupang.  Jujur satu saja yang ikut sudah melahirkan syukur  tak terkira dalam hati saya. Â
Saya tidak tahu pasti apa yang mereka  pelajari. Hanya saja menurut informasi yang saya dapat peserta workshop langsung dibekali ilmu-ilmu praktis  membuat  film dari tim Viu Indonesia sejak penyiapan naskah sampai produksi  film pendek.
Sekilas tentang Viu Shorts, merupakan festival film pendek yang mencakup kegiatan lokakarya dan produksi film untuk siswa dan mahasiswa di 17 kota di seluruh Indonesia.Â
Viu Shorts dikelola langsung oleh tim profesional dari Viu dan MAV Production Asia, termasuk sutradara film, editor film, dan penulis naskah.
Tim viu bekerja  sebagai mentor yang akan membimbing siswa dan mahasiswa di kota-kota yang telah ditetapkan. Tema besar Viu Short adalah urban lagend.Â