Mohon tunggu...
Sayyidal Jamat
Sayyidal Jamat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sakola Desa

Berani menulis untuk mengupayakan pertumbuhan pendidikan melalui Balai Sakola Desa 5.0 sebagai wahana edu-aksi semua elemen masyarakat kampungan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Nikita Semaunya

7 April 2023   13:30 Diperbarui: 10 April 2023   02:47 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin untuk Al Zaburo, At Taura dan Al Injila, kamu lebih memahaminya sebagai Al Kitab yang berisikan perjanjian lama dan perjanjian baru antara manusia dengan tuhannya. Sedangkan aku berpegang dan berkeyakinan Al Karim atau dengan sebutan aslinya adalah Al Quran." Lanjut Nikita dan Siska terlihat serius mendengarkan.

"Jadi, keempat kitab asli tersebut, semuanya tersimpan dalam kotak suci itu? Kenapa disebut kotak suci? Mungkin karena isinya kitab suci, Ngkali ya?" Siska mencoba menerka dan berupaya menyimpulkan dengan santai.

"That's right! Karena semua kitab suci dan asli tersimpan dalam kotak itu. Filosofisnya adalah, kitab suci diturunkan tuhan yang maha suci, dan dibawa oleh orang-orang yang suci, lalu hanya akan dapat diterima oleh manusia yang bersedia untuk bersuci atau mensucikan diri. Hingga akhirnya siapa yang berprilaku sesuai kitab suci tersebut akan dekat dengan yang maha suci, yaitu sang pencipta." Papar Nikita seperti orang bijak-berilmu. "Ooo bulaaat !..." seru Siska sambil manggut-manggut padahal belum jelas.

"Dah, ngerti?" tanya Nikita. "Yang mana?" tengok Siska sekilas dengan wajah memprihatinkan. "Kok, tanya yang mana?" keluh Nikita.

"Hiya, isi kotak suci itu aku ngerti, aku tau ada empat kitab di situ. Tapi kalau kamu nyerocos tentang orang suci dan manusia yang mensucikan diri, Tulluuss...! aku sama sekali engga ngerti maksudnya apa?" seru Siska dengan gestur seraya sedang berdoa.

"Hadeuh!...buang energi nih aku! Udah, aku ikut kesimpulan kamu aja. Kotak suci itu isinya empat Kitab Langit yang suci, bukan tahu bulat apalagi tahu isi bikinan ibu tiri!" jawab Nikita mulai demam pikir.

"Lho? Kok melebar ke ibu tiri?" tanya Siska belum ngerti. "Ya, itu tahu isi yang Pueddesnya begitu kejam, sekejam ibu tiri!" tandas Nikita. "Wuih!...bisa! bisa! Sepakat, kalau ketemu yang 'Pueddes Gila' berarti bikinan ibu tiri!" jawab Siska sambil toast-tangan berakrab-ria dengan Nikita.

Satu putaran detik jam berlalu, mereka saling berdiam diri. Siska sekilas menoleh ke arah Nikita yang terlihat seperti merenungi sesuatu, "Hei! Kepikiran Cidut lagi, bukan?" tanya Siska akhirnya. "Bukan." jawab Nikita singkat. "terus?" tanya Siska lagi. "Engga ada terusannya, sampai situ aja." jawab Nikita semaunya. "Jadi, sampai di sini aja nih, engga diterusin?" tanya Siska sambil menginjak pedal rem untuk mengurangi kecepatan dan perlahan menghentikan mobilnya di tepian jalan.

"Ada apa, Sis?" tanya Nikita gagal faham. "Lha, kan tadi kamu bilang sampai situ aja!" ujar Siska dengan seutas senyum. "Iiih!...Maksudnya aku ga mau cerita si Cidut tengil lagi! Bukan mobil yang berhenti sampai situ, ngaco! Tanya aja masalah yang lain! Udah, ah! Terusin, Jalan!" pinta Nikita yang mulai nyambung dengan polah Siska. "Tadi katanya mau dilanjut ngejelasin masalah kotak suci?" tanya Siska sambil menginjak pedas gas kembali.

"Ohiya, Sorry. Aku terlanjur memikirkan Habill nih, Sis!" jawab Nikita mulai membuka keluhannya. "Ooh, begitu. Terakhir kamu cerita ke aku, Habill lagi ada kegiatan di Betavia, bukan?" tanya Siska memastikan.

"Ya, saat itu memang dia memberi kabar seperti itu. Aku juga tahu kalau dia sedang menjalankan misi sunyi yang tadi disampaikan Pak Baqir. Aku ada firasat buruk tentang Habill, Sis!" ujar Nikita. "Maksudnya?" tanya Siska.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun