Mohon tunggu...
Sayyidal Jamat
Sayyidal Jamat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sakola Desa

Berani menulis untuk mengupayakan pertumbuhan pendidikan melalui Balai Sakola Desa 5.0 sebagai wahana edu-aksi semua elemen masyarakat kampungan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Paman Samiri, Utusan Segitiga Bermuda

31 Maret 2023   14:47 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:49 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Chapter 9 : Kisah Rai Mahdi

Kisah untuk ramadhan selanjutnya, masih tentang Paman Samiri. Pada dekade ini sering disebut sebagai Uncle Sam. Hingga pada perkembangan ter-update, Uncle Sam harus berhadapan dengan rivalitas yang tidak kasat mata. Dengan kekuasaan dan kesuksesan idealismenya saat ini, hati kecilnya terus berbisik bahwa 'Menguasai dunia akan berhadapan dengan kuasa sang pencipta, bukan dengan individu yang divergent. Itu hanya gejala kuasa khalika al Khalik. Uncle Sam, akan berhadapan dengan insurgent. Para pemberontak kebebasan dengan dasar kitab manusia yang menjadi rujukan. Pemberontakan adalah hak segala bangsa, demikian para insurgent berujar semangat.

Pengetahuan dan pemahaman tentang 'menguasai manusia yang diajarkan sang guru besar, Tuan Dazaliem Under Ground di kawasan rahasia Segitiga Bermuda, telah membawa naluri dan kepekaan terhadap bahaya kegagalan terhadap sebuah pencapaian.

Dia pun mulai menggerakan jaringan persona di Betavia khususnya dan kawasan Asia Raya untuk mengungkap bahaya tersebut. Hingga dia mencium aroma benih-benih kitab langit yang suci, dan terus dijaga oleh manusia-manusia yang berserah diri pada Sang Pencipta. Uncle Sam jelas mengetahui keagungan kitab-kitab langit, namun dia tak rela untuk mengakui, karena dia ingin berkuasa atas manusia. Terdeteksilah pergerakan komunitas Asalist di Betavia dan sekitarnya. Bagi para persona, data dan fakta tentang Asalist hingga saat ini belum begitu terang, persona Betavia harus terus berjuang.

Begitu pun para individu Asalist, mereka terus memilih 'medan perjuangan'. Menjaga 'iman' dan kitab-kitab langit, menghidupkan Kitab Al Karim, kitab kemuliaan manusia, kitab langit terakhir yang diturunkan sang Pencipta. Bilamana pun  saatnya tiba mereka dihadapkan dengan persona Betavia, tiada pilihan lain selain 'pembelaan diri' dengan penuh keyakinan. "Isy kariman au muttu syahidan!" Demikian para individu Asalist menggelorakan.

Salam saya, Pak Baqir!" Suara Nikita melalui ponselnya. "Salam juga untukmu, Nikita!" Sayup-sayup terdengar jawab Pak Baqir. "Langsung saja, pak. Saya sudah maping nih. Dilihat dari signal GPS ikhwan di lapangan, saat ini posisi 'ababil' dari arah Betavia barat menuju Selat Sundance, Pak!" jelas Nikita dengan menyebut kotak suci dengan kode ababil.

"Baik, sampaikan saja salam saya untuk para asalist dan tunggu di sekitar Pelabuhan Merah, nanti saya kirimkan ikhwanul Bantani untuk membantu di sana." jawab Pak Baqir menambahkan. "Siap, Pak. saya langsung share!" lanjut Nikita.

Sementara di lain tempat, Minggu pagi tepatnya, Khabill sudah berada di rumah Iqlima. Semalam ia baca 'chat' Iqlima bahwa hari minggu ditunggu di rumah untuk 'share info tentang Hebile, kesukaan Iqlima.

"Apa kabar, Iqlima?" tanya Khabill setibanya di hadapan Iqlima. "So far so good, Bile! Aku hanya agak lelah memikirkan Hebile sepanjang malam." jawab Iqlima dengan malas sambil kembali menutup pintu depan. "Sudahlah, jangan terlalu kau pikirkan tentang Hebile-mu itu, kalau memang dia ada waktu pasti menghubungimu?" kembali Khabill menegaskan sambil duduk mendekat.

"Bagaimana aku tidak memikirkannya, sejak kamis malam ketika hujan lebat di Betavia hingga hari ini aku belum dapat khabarnya. Semua akun di jejaring sosial yang ia miliki sudah aku periksa statusnya, terakhir dia kirim photo via 'sosial media' tentang kotak suci kuno yang ia temukan bersama temannya. Katanya itu tentang manuskrip kitab langit yang akan membuka status penguasa sepanjang masa' yang selama ini masih misterius di mata publik. Dia bilang ini rahasia dan ia tak mau memegang kotak suci kuno itu hingga ia serahkan pada temannya yang ia tak bisa menyebutkan namanya karena terlalu berisiko terhadap Uncle Samiri." ungkap Iqlima penuh kekhawatiran.

"Itulah Iqlima, aku sudah peringatkan pada Hebile-mu , jangan mencari resiko dengan Uncle Samiri karena nyawa taruhannya. Dia malah tetap penasaran tetap mencari tahu 'virus human source' yang katanya mulai popular saat ini. Padahal, itu berarti menentang Uncle Samiri di mana aku sudah menjadi persona Betavia sejak dua tahun ini. Aku sudah ingatkan dia berkali-kali, tapi informasi dari persona yang lain menyebutkan bahwa Hebile sudah ikut dalam kelompok yang mengembangkan virus human source ini. Aku turut prihatin dengan hal ini Iqlima." Khabill dengan sedikit emosional menjelaskan kenyataan Hebile pada Iqlima. Dia sebenarnya mengetahui banyak tentang Hebile, tapi ia tidak ingin bersikap ekstrim pada Iqlima. Bagaimana pun, ia mengharapkan Iqlima bersedia jadi pasangannya.

"Jadi, kau tahu di mana Hebile sekarang?...atau?" Iqlima memandang tajam dan penasaran pada Khabill. "Atau apa, Iqlima?" Khabill balik bertanya. "Mungkin ia sudah menjadi ancaman bagi Uncle Samiri, lalu kau memburunya ke sini karena baca 'netline' yang aku kirim?" masih dengan sorot mata tajam Iqlima menyelidik Khabill.

"Tidak Iqlima, aku tak tahu pasti tentang Hebile. Aku ke sini tetap dengan keterbukaanku dan kepentingan pribadiku. Aku tetap akan memperjuangkan hak individuku sebagai persona Betavia untuk menjadi pasanganmu, that's all!" Khabill menimpali dengan sesekali memperhatikan wajah Iqlima yang begitu merona, teramat memesona baginya.

"Yang aku tahu, Hebile memang banyak teman. Dia pernah cerita juga tentang kelompok foundamental asalist. Sebuah organisasi underground di Betavia yang sebenarnya tidaklah kontradiktif dengan Uncle Samiri. Hebile pernah tegaskan padaku bahwa human source bukanlah virus, asalist juga bukanlah sebuah sekte, mitos atau paradigma baru di Betavia. Human source dalam asalist justru merupakan bagian dari 'kebebasan' yang menjadi slogan Uncle Samiri, manusia bebas berpikir dan melakukan hal apapun yang diyakininya. Tapi yang aku heran, kenapa para persona Betavia malah sibuk mencari individu asalist, seakan Asalist merupakan oposisi bagi Betavia?" Iqlima balik bertanya ke Khabill, ia tetap memikirkan Hebile yang kini tengah menjadi pasangannya di Betavia.

"Justru itulah kenyataannya, Iqlima! Menurut intelejen Uncle Samiri, Asalist memiliki jaringan oposisi" tandas Khabill. "Kalau bukan oposisi, kenapa harus ada gerakan bawah tanah? Lalu menyebarkan virus human source pada masyarakat Betavia dan mengajak masuk kelompok foundamental asalist dengan dalih kebebasan pemahaman? Apalagi ada status ter-update bahwa asalist ini menyimpan kitab-kitab langit kuno dari awal penciptaan manusia.

 Sedangkan Uncle Sam sudah membuktikan bahwa dengan 'kitab Betavia' yang menjadi kekuatan Betavia, dia mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan warga Betavia hingga dunia pun membuka mata. Tidakkah kau lihat bahwa hampir separuh dunia ingin berada dalam pelukan Betavia, di bawah naungan Uncle Sam. Dialah penguasa di Asia Raya yang agung, Cemerlang tak tertandingi, Cermati hal ini, Iqlima!" emosi Khabill mulai terpancing dengan sikap Iqlima yang dianggap memihak Hebile dan kelompok foundamental asalist.

"Aku lelah dan suntuk, Khabill. Jangan kau paksa aku untuk memahamimu. Kita tidak bisa membuat membuat kesimpulan bersama. Silakan kau tetap sebagai persona Betavia bagi Uncle Sam, dan aku lebih suka menjadi individu bagi Betavia, that's enough!" Iqlima menegaskan.

"Aku mau melepas penat ini dan minum gahwa dulu, Kau mau?" sambil berjalan ke arah tempat sajian minuman, ia menawari Khabill.         

"Boleh, kebetulan aku bawa paket hasisnya!. Kau ada simpan adrena, Iqlima?" Khabill menjawab sambil melepaskan nafasnya yang agak memburu.

"Sudah lama Aku dan Hebile berjuang agar tidak lagi mengkonsumsi adrena, Bill" jawab Iqlima sambil menyodorkan segelas gahwa, sejenis black coffee yang pekat dan memiliki aroma menyengat serta taste yang khas dan terkenal sebagai the first class of coffee di Betavia. Adrena yang dimaksud Khabill adalah sejenis narkotika eletric, sedangkan hasis adalah sejenis cigarret dengan campuran marijuana yang biasa dinikmati dengan sweet tea kental atau dengan pilihan lain, yaitu gahwa.

"Terima kasih, Iqlima!" ucap Khabill masih dengan mata menatap Iqlima penuh penasaran. Hatinya masih tetap menjerit bahwasanya ia tetap ingin menjadi pasangan Iqlima, tapi apalah kenyataannya, Iqlima masih tetap suka-cita dan berharap pasangannya Hebile dapatlah kembali bersama.

Sementara ia sendiri mengetahui tentang apa yang terjadi dengan Hebile, karena telah dia muntahkan peluru-peluru itu ke jantung dan kepala Hebile berkali-kali. Hanya untuk perjuangan atas nama persona Betavia, dan demi sebuah nama, Uncle Samiri! Paman Sam, yang menjadi utusan dari zona segitiga bermuda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun