Mohon tunggu...
Sayyidal Jamat
Sayyidal Jamat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sakola Desa

Berani menulis untuk mengupayakan pertumbuhan pendidikan melalui Balai Sakola Desa 5.0 sebagai wahana edu-aksi semua elemen masyarakat kampungan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Paman Samiri, Utusan Segitiga Bermuda

31 Maret 2023   14:47 Diperbarui: 31 Maret 2023   14:49 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Jadi, kau tahu di mana Hebile sekarang?...atau?" Iqlima memandang tajam dan penasaran pada Khabill. "Atau apa, Iqlima?" Khabill balik bertanya. "Mungkin ia sudah menjadi ancaman bagi Uncle Samiri, lalu kau memburunya ke sini karena baca 'netline' yang aku kirim?" masih dengan sorot mata tajam Iqlima menyelidik Khabill.

"Tidak Iqlima, aku tak tahu pasti tentang Hebile. Aku ke sini tetap dengan keterbukaanku dan kepentingan pribadiku. Aku tetap akan memperjuangkan hak individuku sebagai persona Betavia untuk menjadi pasanganmu, that's all!" Khabill menimpali dengan sesekali memperhatikan wajah Iqlima yang begitu merona, teramat memesona baginya.

"Yang aku tahu, Hebile memang banyak teman. Dia pernah cerita juga tentang kelompok foundamental asalist. Sebuah organisasi underground di Betavia yang sebenarnya tidaklah kontradiktif dengan Uncle Samiri. Hebile pernah tegaskan padaku bahwa human source bukanlah virus, asalist juga bukanlah sebuah sekte, mitos atau paradigma baru di Betavia. Human source dalam asalist justru merupakan bagian dari 'kebebasan' yang menjadi slogan Uncle Samiri, manusia bebas berpikir dan melakukan hal apapun yang diyakininya. Tapi yang aku heran, kenapa para persona Betavia malah sibuk mencari individu asalist, seakan Asalist merupakan oposisi bagi Betavia?" Iqlima balik bertanya ke Khabill, ia tetap memikirkan Hebile yang kini tengah menjadi pasangannya di Betavia.

"Justru itulah kenyataannya, Iqlima! Menurut intelejen Uncle Samiri, Asalist memiliki jaringan oposisi" tandas Khabill. "Kalau bukan oposisi, kenapa harus ada gerakan bawah tanah? Lalu menyebarkan virus human source pada masyarakat Betavia dan mengajak masuk kelompok foundamental asalist dengan dalih kebebasan pemahaman? Apalagi ada status ter-update bahwa asalist ini menyimpan kitab-kitab langit kuno dari awal penciptaan manusia.

 Sedangkan Uncle Sam sudah membuktikan bahwa dengan 'kitab Betavia' yang menjadi kekuatan Betavia, dia mampu membawa kemajuan dan kesejahteraan warga Betavia hingga dunia pun membuka mata. Tidakkah kau lihat bahwa hampir separuh dunia ingin berada dalam pelukan Betavia, di bawah naungan Uncle Sam. Dialah penguasa di Asia Raya yang agung, Cemerlang tak tertandingi, Cermati hal ini, Iqlima!" emosi Khabill mulai terpancing dengan sikap Iqlima yang dianggap memihak Hebile dan kelompok foundamental asalist.

"Aku lelah dan suntuk, Khabill. Jangan kau paksa aku untuk memahamimu. Kita tidak bisa membuat membuat kesimpulan bersama. Silakan kau tetap sebagai persona Betavia bagi Uncle Sam, dan aku lebih suka menjadi individu bagi Betavia, that's enough!" Iqlima menegaskan.

"Aku mau melepas penat ini dan minum gahwa dulu, Kau mau?" sambil berjalan ke arah tempat sajian minuman, ia menawari Khabill.         

"Boleh, kebetulan aku bawa paket hasisnya!. Kau ada simpan adrena, Iqlima?" Khabill menjawab sambil melepaskan nafasnya yang agak memburu.

"Sudah lama Aku dan Hebile berjuang agar tidak lagi mengkonsumsi adrena, Bill" jawab Iqlima sambil menyodorkan segelas gahwa, sejenis black coffee yang pekat dan memiliki aroma menyengat serta taste yang khas dan terkenal sebagai the first class of coffee di Betavia. Adrena yang dimaksud Khabill adalah sejenis narkotika eletric, sedangkan hasis adalah sejenis cigarret dengan campuran marijuana yang biasa dinikmati dengan sweet tea kental atau dengan pilihan lain, yaitu gahwa.

"Terima kasih, Iqlima!" ucap Khabill masih dengan mata menatap Iqlima penuh penasaran. Hatinya masih tetap menjerit bahwasanya ia tetap ingin menjadi pasangan Iqlima, tapi apalah kenyataannya, Iqlima masih tetap suka-cita dan berharap pasangannya Hebile dapatlah kembali bersama.

Sementara ia sendiri mengetahui tentang apa yang terjadi dengan Hebile, karena telah dia muntahkan peluru-peluru itu ke jantung dan kepala Hebile berkali-kali. Hanya untuk perjuangan atas nama persona Betavia, dan demi sebuah nama, Uncle Samiri! Paman Sam, yang menjadi utusan dari zona segitiga bermuda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun