Mohon tunggu...
Sayyidah Zulfah
Sayyidah Zulfah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unesa

Sayyidah Zakiyah Zulfah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Efektifitas Instrumen Assesmen yang Telah Ada dalam Upaya Mengembangkan Program BK di Sekolah

6 Juni 2022   10:59 Diperbarui: 6 Juni 2022   11:29 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tes Kepribadian

Tes Intelegensi

Tes Sikap

Secara umum berbagai jenis tes diatas dapat membantu konselor tes dalam:

Memperoleh dasar-dasar pertimbangan untuk menuntaskan masalah pada individu yang di tes

Memahami sebab terjadinya permasalahan yang dimiliki oleh individu

Mengenali kemampuan masing-masing individu

Memperoleh gambaran tentang kecakapan, kemampuan, atau keterampilan seseorang individu dalam bidang tertentu.

Penggunaan instrumen assesmen sangat penting untuk pelaksanaan layanan BK. Berdasarkan beberapa sumber informasi yang telah ditemukan, masih cukup banyak layanan BK dibeberapa sekolah maupun lembaga yang masih menggunakan instrumen tes lama yang bisa dianggap sedikit ketinggalan jaman diera saat ini dimana telah berkembangnya fasilitas teknologi yang ada. Instrumen yang digunakan terkesan tidak mengikuti jaman dan tidak efisien untuk masa pandemi dan endemi saat ini, dengan keadaan seperti ini dimana sekolah bahkan ada yang belum 100% tatap muka, sehingga penggunaan assesmen yang ada dinilai kurang affordable.

Sebagai contoh untuk assesmen non tes, penggunaan instrumen angket dalam bentuk kertas yang mewajibkan narasumbernya untuk mengisi secara manual, sehingga tidak dapat mempersingkat waktu sebab harus mengumpulkan narasumbernya terlebih dahulu lalu membagikan kertas angketnya. Selain itu, dengan menggunakan kertas sebagai media dapat menambah banyaknya sampah kertas sehingga tidak menghemat biaya.

Selanjutnya untuk pelaksanaan assesmen tes, dengan melakukan wawancara misalnya. Beberapa sekolah dan lembaga masih menggunakan teknik wawancara secara offline sehingga narasumber dan interviewernya diharuskan untuk bertemu tatap muka. Hal ini tidak cukup efisien apabila dilakukan dimasa seperti ini, apalagi ketika beberapa saat lalu dimana masih adanya era PPKM dan work/school from home.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun