"Maafkan ibu-ayah masih sibuk bekerja ya. Di pandemi ini, kebutuhan kita tetap banyak, Nadin. Ibu dan ayah perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita."
"Nadin paham. Nadin sayang ibu-ayah," Senyumnya mengembang tulus. Dia pandangi wajah ibunya dengan kantong mata tebal dan bermata panda itu. Jelas sekali jejak lelah di sana.
"Ibu-ayah selalu sayang Nadin, bukan saat Nadin juara saja. Yang penting, Nadin sehat dan bahagia. Mulai sekarang, ibu usahakan lebih sering menemani Nadin ya."
Hati Nadin terasa hangat mendengarnya, dengan Gaga-Momo masih melekat di ujung tangannya, dia langsung memeluk ibu. Mereka (berempat) berpelukan. Nadin juga bersyukur, ibu mendengar ungkapan rahasia hatinya.