Mohon tunggu...
Sayyidah Nuriyah
Sayyidah Nuriyah Mohon Tunggu... Guru - Konselor sekolah yang hobi menulis

Healing through writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia Hati Nadin

31 Oktober 2021   07:30 Diperbarui: 31 Oktober 2021   07:36 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak pandemi, Nadin punya hobi baru, mendongeng dan bermain peran dengan dua boneka tangannya. Bocah kelas 1 SD itu serius menekuni lakon Gaga (berbentuk gajah) dan Momo (berbentuk monyet) hampir seharian penuh.

Nadin selalu membawa duo sahabatnya itu, kecuali saat ke kamar mandi. Begitu pula saat latihan persiapan lomba mendongeng pagi ini, Momo-Gaga ikut mendampingi di sisinya. Mereka menjadi hiburan bagi Nadin di kala bosan hinggap selama pembinaan berlangsung.

Nadin memang hobi mendongeng. Tapi seperti anak lainnya, dia kadang tergoda dengan gadget atau sekadar lengah karena malas. Untung dia selalu ingat pesan Bu Sasa, sang guru pembina mendongeng: perlu latihan setiap pagi agar lebih luwes.

"Bu Sasa paham latihan daring ini tidak mudah, tapi kita tidak boleh lengah, Nadin. Lawanmu juga gigih berlatih!" katanya menyemangati.

Usai pembinaan daring, Nadin lanjut bercengkrama dengan Momo-Gaganya. "Alhamdulillah, selesai. Yuk, main!" ajaknya girang. Semangatnya pulih.

Nadin mengangkat tangan kirinya. Gaga sudah nangkring di sana, siap menjalankan peran sesuai kehendak Nadin. "Ayo, ceritakan rahasiamu!" Jangan bayangkan suaranya menggemparkan layaknya gajah. Alih-alih versi cempreng Nadin yang terdengar.

"Rahasia apa?" sahut Momo, ikut penasaran. Suaranya sama, Nadin belum bisa mengubah suaranya jadi beberapa versi untuk menghidupkan karakter tokoh-tokoh yang dia mainkan.

Sambil bekerja dari rumah, ibu bersyukur Momo-Gaga bisa menemani buah hatinya bermain. Jadi dia tetap fokus bekerja dari rumah. Sementara itu, diam-diam, dia mendengar percakapan rahasia Nadin dengan kedua sahabatnya ....

"Sst, ra-ha-si-a! Aku nggak mau ibu dengar rahasia ini, cuma untuk kita!" bisik Nadin. Sesaat kemudian, air mukanya berubah sendu. Matanya berkaca-kaca. Terbata-bata, dia membuka cerita, "Aku bosan belajar sendiri. Meski ada kalian, aku kangen belajar di kelas dengan teman-teman."

Sambil menyeka air matanya, Nadin berpikir sejenak. Lalu dia beraksi menggerakkan tangan kanannya. Gaga pun merespon, "Ingat kata Bu Guru, ini cuma sementara, Nadin. Bersabarlah!"

Momo menimpali, "Kamu gak boleh nangis! Kamu bisa melakukan hobimu. Seperti mendongeng atau berolahraga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun