Mohon tunggu...
Sayyidah Nuriyah
Sayyidah Nuriyah Mohon Tunggu... Guru - Konselor sekolah yang hobi menulis

Healing through writing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerca Adiksi

23 Oktober 2021   23:10 Diperbarui: 23 Oktober 2021   23:23 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akara rekah kisahku, kekasih
bercelak buatku muak
mengoyak selaksa cerlang kepedihan
tumbuh bangkitkan jejak candala
meski tlah kutelungkupkan wajah
dalam jemari sunyi sendiri

Dengarkah kau, kekasih
riuh cerca siaran rapor merahku pagi-pagi
kepada ayah-ibuku guru kali pertama sebarkan
kepada ikatan sosialita karibnya ibu kabarkan
kepada penjuru anak kampung ayah bandingkan
juga kepada kau kekasih, oh
hadirmu terkambinghitamkan

selamat datang pada dunia serba salah
keji, tak ada yang benar
selama kita masih bersua erat, kekasih
cepat mereka sematkan buta
pada cinta ku tanam dalam raga dan hadirmu
tapi mereka labeli adiksi teknologi


Maafkan mereka kekasih,
anggap seketika lupa (dan buta) riwayat jasamu
tak henti, kau satu-satunya pembimbingku
kala guru terhalang mengajar oleh pandemi
kala ayah-ibu menyerah jadi guru di rumah
juga kala mereka tak pahami betapa rumit
telaah lembar dan layar pintar mandiri

Cukup berikan senyum manis, kekasih
cukup kau penghiburanku saat ini
saat memori pair tentangku berbisik:
lihatlah muak buat kelintaran tiada pekerti
saat kelas daring merebak ku jera duduk menyimak

Mari petik hasilnya bersama, kekasih
kita lari sejenak tuk bertualang
jelajahi ruang mayamu penuh ilmu
temani aku, berkejaran dengan pelajaran yang aku banyak tertinggal.

Gresik, 23 Oktober 2021

Puisi ini saya tulis di tengah pekan penerimaan rapot sisipan, bersiap hadapi keluh-kesah siswa dan walinya, bismillah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun