Peran Generasi Muda Dalam Upaya Habituasi Trigatra Bangun Bahasa Melalui Penguatan Literasi Di Era Disrupsi
      Era disrupsi yang menjadi bagian dari globalisasi saat ini merubah tatanan kehidupan manusia secara signifikan. Segala kemudahan yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi membuat perilaku berbahasa cenderung menurun. Sehingga hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk dapat menegakkan bahasa yang merepresentasikan identitas bangsa Indonesia. Indonesia memiliki potensi generasi muda untuk dapat memperkuat jati diri bangsa dalam bidang bahasa. Generasi muda yang komunikatif, adaptif, dan inovatif perlu menyinergikan potensi dalam penguatan literasi bangsa. Apalagi literasi di Indonesia tergolong sangat rendah. Dengan adanya pengembangan minat baca sejak usia dini dan membiasakan untuk mengimpelementasikan  Trigatra Bangun Bahasa (utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing) merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Karena generasi muda merupakan generasi penerus bangsa yang tentunya memiliki andil untuk dapat mengingatkan masyarakat Indonesia terhadap keutamaan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tetap melestarikan bahasa daerah agar senantiasa terjaga, dan menguasai bahasa asing sebagai salah satu bekal hidup di era global melalui penguatan literasi.
      Penguatan literasi sangatlah penting untuk kemajuan suatu peradaban. Literasi akan menggambarkan majunya suatu bangsa. Semakin banyak literasi yang seseorang kuasai dengan bahasa, akan semakin mudah seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Bahasa Indonesia adalah peninggalan leluhur bangsa Indonesia sejak zaman penjajahan yang hingga saat ini menjadi bahasa pemersatu bangsa. Keberadaan bahasa Indonesia memiliki kedudukan penting di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka salah satu peran generasi muda untuk membiasakan Trigatra Bangun Bahasa adalah dengan menggaungkan strategi edukasi terkait pentingnya literasi terhadap masyarakat melalui banyak membaca dan menulis dengan bahasa. Penguatan inilah  yang menjadi penghubung dan penyatu bangsa. Betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia. Selain itu penguatan literasi dapat di dukung dengan pemanfaatan sosial media sebagai bagian dari globalisasi. Sosial media dapat digunakan sebagai alat 'kekuatan lunak' (soft power) untuk mempengaruhi masyarakat dalam membuat keputusan, berinteraksi dengan pesan pada platform yang sama, menggiatkan masyarakat untuk menyebarluaskan konten, dan membuat jaringan di kalangan mereka sendiri dengan slogan Trigatra Bangun Bahasa.
Habituasi Trigatra akan memanifestasikan nilai untuk pengutamaan bahasa Indonesia yang berarti menerapkan wajah situasi kebahasaan Indonesia dari dulu hingga saat ini. Kemudian pelestarian bahasa daerah sebagai bentuk dari nilai-nilai keragaman Indonesia yang harus di jaga, serta penguasaan bahasa asing agar dapat memperkaya kebudayaan sebagai salah satu bekal hidup di era global untuk komunikasi antar negara dan sebagai bahasa kaum intelektual. Peran generasi muda dalam penguatan literasi sangat dibutuhkan bagi bangsa untuk membangun Trigatra Bangun Bahasa sebagai tujuan satu langkah lebih baik dan diplomasi kebahasaan menuju Indonesia yang berkedamaian, rukun, harmonis, toleran, dan tercipta kerja sama atau gotong royong yang penting bagi pembangunan nasional.
Sebagai kesimpulan, peran generasi muda dalam penguatan literasi sangat penting di masyarakat. Hal ini ditujukan sebagai bentuk dari implementasi Trigatra Bangun Bahasa untuk mewujudkan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing kuat sebagai identitas bangsa. Habituasi Trigatra Bangun Bangsa akan mendorong kualitas berbahasa dan semangat  untuk memanifestasikan nilai pengutamaan pelestarian serta penguasaan keberagaman bahasa. Cintailah bahasa Indonesia sebagai bahasa literasi kewarganegaraan sepanjang hayat dan taklukkanlah dunia dengan bahasa asing. Hiduplah berbahasa, utamakan bahasa Indonesa, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing.
Referensi
A.D., F. (2022, Oktober). KI HAJAR DEWANTARA DAN TRIGATRA BANGUN BAHASA. Retrieved from https://balaibahasasulteng.kemdikbud.go.id/bahasa/ki-hajar-dewantara-dan-trigatra-bangun-bahasa/
Munjizun, A. (2017). Esai Saat Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Provinsi. Retrieved from Wordpress.com: https://ahmadmunjizun.wordpress.com/esai-saat-pemilihan-duta-bahasa-tingkat-provinsi/
Pers, P. S. (2019, Juli 10). Perkuat Posisi Bahasa Indonesia, Kemendikbud Kembangkan Strategi Diplomasi Kebahasaan. Retrieved from Kementrian Pendidikan dan kebudayaan: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/07/perkuat-posisi-bahasa-indonesia-kemendikbud-kembangkan-strategi-diplomasi-kebahasaan
Rizkiana, S. W. (2021, November 8). Wajah Bahasa Indonesia pada Era Disrupsi. Retrieved from OSC: https://osc.medcom.id/community/wajah-bahasa-indonesia-pada-era-disrupsi-2933
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H