Mohon tunggu...
Sayyidah Ilman Nisa
Sayyidah Ilman Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

If there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Modern Age: Peran Perempuan Berkemajuan bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Melalui Gerakan 'Aisyiyah

15 November 2021   23:53 Diperbarui: 15 November 2021   23:59 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Sayyidah Ilman 'Nisa

Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Pendahuluan

Fenomena perempuan di zaman globalisasi hingga kini di anggap sebagai makhluk yang lemah dan kurang berkemampuan yang sedikit demi sedikit lenyap oleh fakta sejarah (Suwandi, 2018). Begitupun dengan gerakan perempuan Indonesia menghadapi masalah dan tantangan yang kompleks baik dalam aspek keagamaan, ekonomi, politik, maupun sosial-budaya. Pengembangan tingkat pendidikan menjadi titik balik hingga kini. Begitupun dengan agama Islam yang sering dituduh memberi legalitas terhadap penyempitan peran hingga kekerasan terhadap perempuan. Padahal berbicara tentang pengembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari sosok perempuan berkemajuan yang menjadi pijakan awal di mana seorang anak yang akan tumbuh menjadi dewasa itu mendapatkan pondasi ilmu dari seorang perempuan yang melahirkannya, yaitu seorang ibu. Karena pemikiran-pemikiran yang dimiliki perempuan dapat melengkapi pemikiran-pemikiran kaum laki-laki dalam merancang konsep pengembangan kelimuan di masyarakat di era modern ini. Untuk mengetahui peran perempuan berkemajuan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maka Muhammadiyah hadir sebagai organisasi Islam yang cukup mapan menempatkan perempuan setara dengan laki-laki melalui gerakan 'Aisyiyah yang merupakan gerakan  perempuan persyarikatan Muhammadiyah, yang dibangun berazaskan Islam serta berasal pada Al-Qu'ran dan As-sunnah, serta sebagai jawaban atas pentingnya kiprah perempuan di masyarakat dalam mengembangakan ilmu pengetahuan, khusunya dalam bidang literasi. Dan kaum perempuan juga didorong untuk meningkatkan kecerdasan melalui pendidikan informal dan nonformal seperti pengajian dan kursus-kursus.

Kata kunci : Perempuan, Pengembangan ilmu, Literasi, 'Aisyiyah

Pembahasan

Dewasa ini, perempuan di ranah domestik memiliki peran yang sangat signifikan dalam pengembangan ilmu pengetauan dengan cara mendidik anak-anaknya dan membentuk mereka menjadi pribadi yang memiliki wawasan luas serta berfikiran maju, karena perempuan dianugerahi Allah dengan beberapa kelebihan yang tidak diberikan kepada laki-laki. Menurut pakar psikologi dalam (Chusnan, 2020) mengatakan bahwa tingkah laku dan pengalaman anak di masa kecil bersama ibunya memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan watak dan kepribadian anak. Begitulah strategis dan besar peran seorang perempuan dalam pembentukan watak dan kecerdasan anak. Sehingga perempuan di tuntut untuk bisa memiliki peran besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan salah satunya melalui Gerakan 'Aisyiyah yang saat ini terus berkembang dan memberikan guna bagi peningkatan dan kemajuan harkat serta martabat perempuan Indonesia. 'Aisyiyah juga memiliki amal usaha di bidang pendidikan berjumlah 4560 yang terdiri atas Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak, Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kaak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, bahkan perguruan tinggi yang sudah tersebar luas di Indonesia. Bahkan dilansir dari (Makdori, 2021), sudah terdapat Universitas Muhammadiyah di Malaysia dengan nama Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang telah memperoleh izin resmi dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Disinilah peran perempuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Gerakan 'Aisyiyah sangat perlu ditegaskan sebagai organisasi perempuan dari Ortom Pergerakan Muhammadiyah dalam visi dan misinya, bukan lagi sekedar organisasi perempuan yang melengkapi organisasi induknya yaitu Muhammadiyah. Akan tetapi menyelaraskan dan menegaskan perannya terkait dengan isu-isu perempuan kontemporer. Salah satunya melalui budaya literasi. Berbicara mengenai literasi, hal yang paling dekat dengan hal tersebut adalah membaca dan menulis. Sudah sangat jelas perintah Allah yang pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqra'. Dan dari sinilah sumber pengetahuan kepahaman maupun wawasan diperoleh. Budaya literasi melalui baca tulis merupakan salah satu landasan yang sangat efektif dan komprehensif dalam rangka melatih diri maupun memberikan advokasi dalam kaitan dakwah dan perjuangan kaum perempuan sebagai status Ulil Albab. Oleh karena itu salah satu strategi dan peningkatan kaum perempuan dalam mengembangkan gerakan keilmuan serta membudayakan aktifitas dalam keseharian adalah dengan budaya literasi melalu pendekatan keilmuan, seperti budaya lisan yang ditingkatkan menjadi budaya tulisan. Serta pendekatan keagaamaan yang berkaitan langusng dengan Al-Qur'an dan Hadits. Hal inilah yang menjadi peran besar bagi seorag perempuan yang pada dasarnya mampu menunaikan peran dan fungsinya yang lebih optimal untuk mencerdaskan umat dan bangsa.

Istilah perempuan sebagai sekolah pertama (Al-Madrasah Al-Ula) bagi seorang anak, karena seorang anak akan lahir dari rahim perempuan yang mana dari seorang ibulah, karakter seorang anak akan terbentuk. Demikian besar peran perempuan, sampai-sampai dalam (Chusnan, 2020) ada yang berkata bahwa : "Bukan hanya anak hasil didikan ibu, tetapi juga suami dapat menjadi hasil didikan istri". Di lansir dari (Efendi, 2021), di ranah pergerakan 'Aisyiyah dalam persyarikatan Muhammadiyah, terdapat beberapa komunitas yang bernaung di bawah Majelis Pustaka dan Infromasi (MPI) PP Muhammadiyah dengan beragam lembaga yang dapat menjadi wadah dalam pendistribusian buku, seperti dari perpustakaan nasional, room to read, pustaka bergerak, taman baca dan wakaf buku personal. Tercantum sejak tahun 2017, forum literasi Muhammadiyah ini telah mendistribusikan lebih dari 30 ribu buku ke jejaring komunitas literasi dari Aceh sampai Papua. Melainkan beberapa kali juga berkolaborasi dengan 'Aisyiyah men-training penggerak taman pustaka 'Aisyiyah. Karena orientasi pergerakan 'Aisyiyah dapat mewujudkan kader-kader yang mampu menciptakan perempuan-perempuan yang shalihah sebagai ulama perempaun yang dapat memahami Al-Qur'an dan mampu mensinergikannya dengan kondisi kontemporer saat ini.

Kesimpulan

            Di era modern ini yang biasa kita sebut dengan revolusi industri 4.0 ini memiliki banyak perubahan signifikan dalam segala bentuk ranah kehidupan. Dalam hal inilah perempuan berperan penting dalam mengembangankan ilmu pengetahuan. Karena merekalah sebagai Al-Madrasah Al-Ula yang akan melahirkan para generasi tangguh masa depan bangsa. Yang mana didikan dan pijakan pertama seorang anak berawal dari seorang ibu yang melahirkannya. Begitupun dengan 'Aisyiyah sebagai salah satu gerakan persyarikatan Muhammadiyah yang kini telah menwadahi perempuan terkait isu-isu kontemporer maupun pengembangan ilmu pengetahuan dengan literasi baca tulis yang sangat memiliki pengaruh signifikan pada pendidikan yang ada di Indonesia. Budaya literasi merupakan salah satu stategi yang efektif dan komprehensif dalam memulai bahkan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan umat. Maka peran perempuan penting dan dibutuhkan dalam rangka memberikan advokasi kepada masyarakat maupun generasi bangsa dalam kaitan dakwah dan perjuangan kaum perempuan sebagai status Ulil Albab. Dan penulis berharap, kedepannya perempuan bukan lagi menjadi fenomena yang di anggap sebagai makhluk yang lemah dan kurang berkemampuan serta di pandang sebelah mata oleh masyarakat. Melainkan, perempuanlah sebagai pondasi dan tonggak utama tehadap perkembangan mutu ilmu pengetahuan yang ada di Indonesia.

Daftar Pustaka

Chusnan, M. (2020, August 7). Peran Perempuan dalam Pengembangan Gerakan Keilmuan dan Pemikiran. Retrieved October 11, 2021, from Suara 'Aisyiyah: https://suaraaisyiyah.id/peran-perempuan-dalam-pengembangan-gerakan-keilmuan-dan-pemikiran-2/#

Efendi, D. (2021, May 22). Merawat Komunitas Literasi. Retrieved October 13, 2021, from Suara Aisyiyah: https://suaraaisyiyah.id/merawat-komunitas-literasi/

Makdori, Y. (2021, August 13). Universiti Muhammadiyah Malaysia Resmi Berdiri, Ada 15 Program Studi. Retrieved October 11, 2021, from Liputan 6: https://www.liputan6.com/news/read/4630701/universiti-muhammadiyah-malaysia-resmi-berdiri-ada-15-program-studi

Suwandi, *. C. (2018). PERAN GANDA DAN PENGEMBANGAN KARIER GURU-GURU PEREMPUAN DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH DI KOTA SURAKARTA. Peran Ganda dan Pengembangan Karier, 53.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun