Mohon tunggu...
sayyid muslim
sayyid muslim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa prodi bahasa arab UIN sunan gunung djati

berusaha memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga Bahan Pokok di Indonesia Melonjak Pesat

6 Juli 2024   21:59 Diperbarui: 6 Juli 2024   22:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstrak
Sembako merupakan kebutuhan Pokoknya manusia yang harus  selalu terpenuhi  setiap hari,sehingga keberadaan sembako harus selalu dipastikan ada untuk memenuhi kebutuhan primer tersebut dan dibutuhkan keberadaan campur tangan pemerintah terhadap hal ini, maka bisa masuk sembako termasuk ranah pengelolaan pemerintah.(DJKN, 2018).Kenaikan harga bahan pokok yang signifikan menimbulkan dampak pada roda perekonomian. Harga bahan pokok yang naik pesat dapat menyebabkan melemahnya harga komoditas lain, sehingga tidak stabilnya roda perekonomian. Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, dapat mengancam stabilitas perekonomian dan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.

                                                                 Abstract
Basic food necessities are a basic human need that must always be met every day, so the existence of basic necessities must always be ensured to meet these primary needs and there is a need for government intervention in this matter, so basic food can be included in the realm of government management. (DJKN, 2018).Price increases Basic commodities have a significant impact on the wheels of the economy. Rapidly rising prices of basic commodities can cause the prices of other commodities to weaken, resulting in instability in the economy. Rising prices of basic commodities, such as rice, can threaten economic stability and affect people's quality of life.

PENDAHULUAN

Perekonomian merupakan salah satu penopang kehidupan negara. Perekonomian negara yang stabil dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat.  Kenyamanan di pasar, dan di pasar barang dan jasa, di pasar uang dan di pasar tenaga kerja merupakan faktor pendukung perekonomian. Ekuilibrium pasar mengacu pada mekanisme di pasar yang dapat memaksa tingkat harga ekuilibrium, yaitu tingkat harga yang dihasilkan dari interaksi kekuatan permintaan dan penawaran ekuilibrium. Ketika kondisi seimbang tanpa pelanggaran, harga menjadi stabil, tetapi ketika terjadi persaingan tidak sehat, keseimbangan harga terhenti, akhirnya mempengaruhi hak-hak masyarakat secara umum. Komoditas kebutuhan pokok saat ini mengalami fluktuasi harga sehingga menyulitkan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Seiring waktu, harga makanan pokok akan naik atau turun. Kenaikan harga bahan makanan pokok merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional, dengan kenaikan harga yang paling sering dialami adalah beras sehingga menyebabkan kenaikan harga makanan pokok lainnya. Banyak orang mengeluh bahwa mereka tidak dapat membeli bahan makanan seperti sebelum kenaikan harga. Kelas menengah ke bawah merasakan kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok, sedangkan kelas menengah ke atas tidak merasakannya, karena mereka masih bisa membelinya. Kenaikan harga ini memicu peningkatan angka kemiskinan di Indonesia. Ini bukan kali pertama harga pangan naik. Namun, tampaknya pemerintah belum siap mengantisipasi fenomena tersebut. Untuk ini terus berlanjut, alasan kenaikan harga termasuk kekurangan pangan, kekeringan, serangan hama, distribusi yang tidak merata, forking barang.

Ini adalah sesuatu yang harus diatasi dan jalan keluar harus ditemukan. Jika bahan makanan pokok seperti beras, minyak tanah/LPG, minyak goreng dan lain-lain akhirnya habis, akan berdampak pada masyarakat. Jika bahan pokok seperti kedelai, sagu, minyak tanah, minyak goreng dan lain-lain habis, akan berdampak buruk bagi anak cucu kita. Sulit bagi mereka untuk bercocok tanam dan meningkatkan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada sehingga menimbulkan rasa malas untuk bekerja keras.

Hal ini berdampak pada masalah pertanian dan peningkatan produksi di pasar tradisional karena masih bergantung pada produk impor dan tidak mau menggunakan sumber daya dalam negeri yang ada, serta ada rasa malas dalam bekerja keras. Kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok berpengaruh pada kesejahteraan rumah tangga yang sebelumnya mampu memenuhi hampir semua kebutuhannya. Namun setelah barang kebutuhan pokok mulai langka masyarakat mulai membatasinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga. Dimana masyarakat juga harus mengutamakan kebutuhan primer yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari, mengesampingkan kebutuhan sekunder dan tersier. Ini salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

PEMBAHASAN
harga bahan pokok di indonesia sangat pesat kenaikannya.para masyarakat sangat resah terhadap pemerintah yang menaikkan harga yang jauh diatas rata-rata.misalnya harga cabai rawit merah per kilogram hari ini mengalami kenaikan Rp 5.350 atau 10,72 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 44.570 menjadi Rp 49.920. Kalimantan Timur menyumbang kenaikan tertinggi, di mana harga cabai rawit merah hari ini dipatok Rp 100.000 per kilogram. Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 4.980 atau 9,98 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 44.940. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga cabai rawit merah hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 2.790 atau 5,59 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 47.130. Harga daging sapi murni per kilogram juga mengalami kenaikan sebesar Rp 3.920 atau 2,82 persen dibandingkan kemarin, yakni dari Rp 135.200 menjadi Rp 139.120. Kenaikan tertinggi terjadi di Papua Tengah, dengan banderol harga total Rp 173.210 per kilogram. Ikan Bandeng Naik, Daging Sapi Turun Harga hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3.150 atau 2,26 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu, yakni sebesar Rp 135.970. Kemudian jika dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni hari ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3.020 atau 2,17 persen dibanding harga tertinggi bulan lalu, yakni sebesar Rp 136.100. Daftar kenaikan harga pangan pokok Berikut harga pangan yang mengalami kenaikan dalam satu hari terakhir. Harga ikan bandeng naik dari Rp 33.420 menjadi Rp 35.230 per kilogram. Harga daging ayam ras naik dari Rp 37.480 menjadi Rp 39.220 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 31.440 menjadi Rp 33.020 per kilogram terjadi pada ikan tongkol. Harga cabai merah keriting naik dari Rp 47.700 menjadi Rp 49.220 per kilogram. Harga telur ayam ras naik menjadi Rp 31.490 per kilogram dari sebelumnya Rp 30.140. Harga minyak goreng kemasan sederhana naik menjadi Rp 18.730 per liter dari sebelumnya Rp 17.930. Harga tepung terigu kemasan (non-curah) naik dari Rp 13.430 menjadi Rp 13.990 per kilogram. Harga gula konsumsi naik dari Rp 18.310 menjadi Rp 18.790 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 15.820 menjadi Rp 16.100 per liter terjadi pada minyak goreng curah. Harga garam halus beryodium naik menjadi Rp 11.770 per kilogram dari sebelumnya Rp 11.510. Harga tepung terigu (curah) naik dari Rp 10.320 menjadi Rp 10.550 per kilogram. Kenaikan harga dari Rp 13.430 menjadi Rp 13.660 per kilogram terjadi pada beras medium. Harga beras premium naik menjadi Rp 15.670 per kilogram dari sebelumnya Rp 15.450. Harga ikan kembung naik menjadi Rp 37.570 per kilogram dari sebelumnya Rp 37.540. Kenaikan harga dari Rp 5.640 menjadi Rp 5.650 per kilogram terjadi pada jagung tingkat peternak.

Faktor-faktor harga bahan pokok naik
Kenaikan Harga Pupuk: Kenaikan harga pupuk, seperti yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina, dapat meningkatkan biaya produksi pertanian dan mendorong 1. 

Dampak Perang Rusia-Ukraina:
*Gangguan Pasokan Gandum: Ukraina merupakan salah satu eksportir gandum terbesar di dunia. Perang menyebabkan terhambatnya pasokan gandum dari Ukraina, sehingga negara-negara importir, termasuk Indonesia, harus mencari sumber gandum alternatif dengan harga yang lebih mahal.
*Kenaikan Harga Pupuk: Rusia merupakan salah satu produsen pupuk terbesar di dunia. Sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia menyebabkan berkurangnya pasokan pupuk dan kenaikan harga pupuk secara global, yang berimbas pada biaya produksi pertanian dan harga bahan pokok.
*Kenaikan Harga Energi: Perang menyebabkan melonjaknya harga energi global, seperti minyak mentah dan gas alam. Hal ini berdampak pada biaya transportasi dan produksi bahan pokok, sehingga mendorong kenaikan harga.

2. Dampak Cuaca Ekstrem:
*El Nio: Fenomena El Nio dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, sehingga berakibat pada gagal panen dan penurunan produksi bahan pokok.
*La Nia: Fenomena La Nia dapat menyebabkan hujan lebat dan banjir di beberapa wilayah, sehingga berakibat pada kerusakan tanaman dan penurunan produksi bahan pokok.

3. Kebijakan Perdagangan Internasional:
*Tarif Impor: Negara-negara lain dapat mengenakan tarif impor pada produk bahan pokok, sehingga meningkatkan harga bahan pokok di negara pengimpor, seperti Indonesia.
*Kuota Impor: Negara-negara lain dapat membatasi jumlah bahan pokok yang boleh diimpor, sehingga menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di negara pengimpor.

4. Kenaikan Harga Bahan Bakar Global:
*Kenaikan Harga Minyak Mentah: Harga minyak mentah yang terus naik berdampak pada biaya transportasi bahan pokok, sehingga mendorong kenaikan harga.
*Kenaikan Harga Gas Alam: Gas alam digunakan dalam proses produksi pupuk, sehingga kenaikan harga gas alam berimbas pada biaya produksi pupuk dan harga bahan pokok.

5. Permintaan dan Penawaran:
*Momen Hari Raya: Permintaan bahan pokok biasanya meningkat tajam menjelang hari raya, seperti Idul Fitri dan Natal. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga karena penawaran yang tidak sebanding dengan permintaan.
*Bencana Alam: Bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami, dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur dan mengganggu distribusi bahan pokok, sehingga menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga di daerah yang terkena bencana.
*Panic Buying: Ketika terjadi isu kelangkaan bahan pokok, masyarakat mungkin panik dan membeli bahan pokok secara berlebihan, sehingga menyebabkan kelangkaan yang sebenarnya dan mendorong kenaikan harga.

6. Biaya Produksi:
*kenaikan harga bahan pokok.
*Kenaikan Harga Pestisida: Kenaikan harga pestisida dapat meningkatkan biaya produksi pertanian dan mendorong kenaikan harga bahan pokok.
*Kenaikan Harga Sewa Lahan: Kenaikan harga sewa lahan dapat meningkatkan biaya produksi pertanian dan mendorong kenaikan harga bahan pokok.

7. Rantai Distribusi yang Panjang dan Tidak Efisien:
*Perantara yang Banyak: Rantai distribusi yang panjang dengan banyak perantara dapat menyebabkan inefisiensi biaya, seperti biaya transportasi dan penyimpanan yang tinggi. Hal ini ultimately berimbas pada harga konsumen.
*Infrastruktur yang Buruk: Infrastruktur transportasi dan logistik yang buruk dapat menyebabkan terhambatnya distribusi bahan pokok, sehingga meningkatkan biaya transportasi dan mendorong kenaikan harga.

8. Spekulasi dan Penimbunan:
*Spekulan: Spekulan membeli bahan pokok dalam jumlah besar dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga yang artifisial.
*Penimbun: Penimbun membeli bahan pokok dan menyimpannya untuk dijual di kemudian hari dengan harga yang lebih tinggi. Hal ini juga dapat menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga.

9. Lemahnya Infrastruktur:
*Infrastruktur Transportasi: Infrastruktur transportasi yang buruk dapat menyebabkan terhambatnya distribusi bahan pokok, sehingga meningkatkan biaya transportasi dan mendorong kenaikan harga.
*Infrastruktur Logistik: Infrastruktur logistik yang buruk, seperti gudang penyimpanan yang tidak memadai, dapat menyebabkan kerusakan bahan pokok dan meningkatkan biaya penyimpanan, sehingga ultimately berimbas pada harga konsumen.

10. Kebijakan Pemerintah:
*Pencabutan Subsidi: Pencabutan subsidi bahan pokok, seperti gas elpiji dan BBM, dapat langsung menaikkan harga bahan pokok tersebut.
*Kenaikan Pajak: Kenaikan pajak, seperti pajak pertambahan nilai (PPN), pada bahan pokok dapat meningkatkan harga jual bahan pokok tersebut.
*Peraturan yang Berbelit-belit: Peraturan yang berbelit-belit dan tidak jelas terkait perdagangan bahan pokok dapat menghambat distribusi dan memicu kenaikan harga.

DAMPAK BAGI MASYARAKAT KETIKA HARGA BAHAN POKOK NAIK
Dampak ekonomi

Kenaikan harga bahan pokok dapat menyebabkan:
Inflasi: Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan harga bahan pokok dapat mendorong inflasi, yang akan menyebabkan penurunan daya beli masyarakat.
Penurunan daya beli masyarakat: Kenaikan harga bahan pokok akan membuat masyarakat harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli kebutuhan pokok. Hal ini dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, yang akan berdampak pada konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi: Perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat terjadi jika kenaikan harga bahan pokok menyebabkan penurunan konsumsi dan investasi.

Dampak sosial
Kenaikan harga bahan pokok dapat menyebabkan:
Penurunan kesejahteraan masyarakat: Kenaikan harga bahan pokok akan membuat masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan pokok mereka. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi masyarakat miskin.
Peningkatan angka kemiskinan: Kenaikan harga bahan pokok dapat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan, karena masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan pokok mereka.
Kerusuhan sosial: Kenaikan harga bahan pokok dapat memicu kerusuhan sosial, terutama jika terjadi secara tiba-tiba dan signifikan.

CARA MENGATASI KETIKA HARGA BAHAN POKOK NAIK
*Memberikan edukasi kepada masyarakat: Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengelola keuangan, memilih bahan pokok yang sehat dan bergizi, dan menanam bahan pokok sendiri.
Mengembangkan program ketahanan Solusi Praktis dan Berkelanjutan
Kenaikan harga bahan pokok, khususnya sembako, memang menjadi momok bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, baik dari sisi individu maupun pemerintah:

Solusi Bagi Individu:
1. Perencanaan Keuangan yang Matang:
*Buatlah anggaran belanja bulanan: Catat semua pengeluaran rutin dan non-rutin, termasuk pengeluaran untuk bahan pokok. Alokasikan dana yang cukup untuk kebutuhan pokok, namun tetap perhatikan kebutuhan lain.
*Gunakan metode hemat: Pilihlah bahan pokok dengan harga yang lebih murah, seperti beralih ke merek generik atau membeli di pasar tradisional. Manfaatkan promo dan diskon yang tersedia.
*Masak di rumah: Memasak sendiri di rumah jauh lebih hemat daripada makan di luar. Siapkan menu makanan yang bergizi dan sesuai dengan anggaran.
*Manfaatkan program pemerintah: Cari tahu program bantuan sosial dari pemerintah yang tersedia di daerah Anda, seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Keluarga Harapan (PKH).

2. Meningkatkan Kemampuan Ekonomi:
*Meningkatkan keterampilan: Ikuti pelatihan atau kursus untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja yang lebih baik dengan gaji yang lebih tinggi.
*Mencari penghasilan tambahan: Carilah pekerjaan sampingan atau usaha kecil-kecilan untuk menambah penghasilan.
*Bergabung dengan komunitas atau kelompok usaha: Bergabung dengan komunitas atau kelompok usaha dapat membantu Anda mendapatkan akses ke informasi, pelatihan, dan modal usaha.

3. Meningkatkan Ketahanan Pangan:
*Menanam bahan pokok sendiri: Jika memungkinkan, tanamlah bahan pokok sendiri di rumah atau di pekarangan. Hal ini dapat membantu mengurangi pengeluaran untuk membeli bahan pokok.
*Bergabung dengan komunitas urban farming: Komunitas urban farming menyediakan lahan dan pelatihan untuk menanam bahan pokok di perkotaan.
*Membeli produk lokal: Membeli produk lokal dapat membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Solusi Bagi Pemerintah:
1. Stabilisasi Harga:
*Melakukan operasi pasar: Melakukan operasi pasar untuk mendistribusikan bahan pokok dengan harga yang lebih murah kepada masyarakat.
*Memberikan subsidi: Memberikan subsidi kepada petani dan peternak untuk membantu menekan biaya produksi.
*Mengawasi pasar: Mengawasi pasar untuk mencegah terjadinya spekulasi dan penimbunan.

2. Meningkatkan Produksi Dalam Negeri:
*Memberikan bantuan modal kepada petani: Memberikan bantuan modal kepada petani untuk membeli pupuk, pestisida, dan peralatan pertanian.
*Mengembangkan teknologi pertanian: Mengembangkan teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas.
*Membangun infrastruktur penunjang pertanian: Membangun infrastruktur penunjang pertanian, seperti irigasi, jalan tani, dan gudang penyimpanan.

3. Memperkuat Distribusi:
*Memperbaiki infrastruktur transportasi: Memperbaiki infrastruktur transportasi untuk memperlancar distribusi bahan pokok.
*Membangun infrastruktur logistik: Membangun infrastruktur logistik, seperti gudang penyimpanan dan pasar tradisional yang modern.
*Meningkatkan koordinasi antar instansi: Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok.

4. Meningkatkan Edukasi dan Ketahanan Pangan:
*pangan: Mengembangkan program ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

KESIMPULAN
Kenaikan harga bahan pokok, khususnya sembako, menjadi isu kompleks yang dihadapi masyarakat Indonesia. Berbagai faktor global dan domestik, seperti perang Rusia-Ukraina, cuaca ekstrem, kebijakan pemerintah, dan inefisiensi rantai distribusi, berkontribusi terhadap kenaikan harga ini. Dampaknya pun luas, mulai dari menurunnya daya beli masyarakat hingga meningkatnya kemiskinan dan kerawanan sosial.
Upaya untuk mengatasinya membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak. Individu dapat melakukan perencanaan keuangan yang matang, meningkatkan kemampuan ekonomi, dan menanam bahan pokok sendiri. Pemerintah perlu melakukan stabilisasi harga, meningkatkan produksi dalam negeri, memperkuat distribusi, serta meningkatkan edukasi dan ketahanan pangan. Dengan solusi komprehensif dan kerjasama yang solid, diharapkan ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud. 


DAFTAR PUSTAKA
-Jovita vania mona,pengaruh kenaikan harga barang pokok bagi masyarakat,  - https://www.kompasiana.com/monalica3591/63caaf9f2d107e34b7531cd2/pengaruh-kenaikan-harga-barang-pokok-bagi-masyarakat?need_sec_link=1&sec_link_scene=im  ---
-Kompas.com,https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
- Muhammad irfan,kenaikan harga bahan pokok dampak dan solusi,kompasiana.com,
-https://www.kompasiana.com/muhammadirfan5596/65473e0fedff763c03346ca2/kenaikan-harga-bahan-pokok-dampak-dan-solusi?need_sec_link=1&sec_link_scene=im
-https://www.kompas.com/tag/harga-bahan-pokok
-https://www.youtube.com/watch?v=qAsrA6cwvsM
-https://money.kompas.com/read/2023/12/06/115820426/kenapa-harga-bahan-pokok-naik-belakangan-ini?page=all
-https://www.kompasiana.com/yunitapuji3172/65324269ee794a272f5b2842/dampak-kenaikan-harga-bahan-pokok-beras-gula-dan-cabai-terhadap-konsumsi-masyarakat
-https://www.cnbcindonesia.com/tag/harga-panganhttps://www.youtube.com/watch?v=qAsrA6cwvsM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun