Hal tersebut membuat mereka sulit untuk mengungkapkan sesuatu akibat perbendaharaan kosakata yang kurang memadai. Faktor lainnya adalah bahasa ini bukan bahasa pertama kita sebagai masyarakat Indonesia.Â
Jadi, tentu saja, jumlah kata bahasa Inggris yang kita miliki dalam kosakata kita tidak pernah cukup jika ingin disamakan dengan penutur asli bahasa tersebut.
Masalah lain yang dihadapi orang Indonesia saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris adalah kurangnya latihan. Mereka berpikir bahwa kepercayaan diri mereka untuk berbicara bahasa Inggris rendah dan kosakata bahasa Inggris mereka tidak mencukupi.Â
Hal ini yang membuat mereka kehilangan minat untuk berlatih bahasa Inggris.
Kondisi diperparah dengan lingkungan atau circle mereka yang tidak mendukung. Lingkungan biasanya tidak mendukung mereka untuk sering mempraktikkan bahasa Inggris.Â
Orang lain atau bahkan teman sendiri mungkin berpikir bahwa mereka yang berbicara bahasa Inggris hanya ingin pamer saja.
Akhirnya, karena tidak ingin dianggap si-paling-pinter oleh orang lain di sekitarnya, mereka kembali menggunakan bahasa ibu dalam percakapan sehari-hari.Â
Secara umum, negara lain yang tidak menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua ataupun bahasa resmi di pemerintahan akan banyak menghadapi kendala yang kurang lebih sama seperti yang dialami oleh kebanyakkan masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H