Mohon tunggu...
Sayyid PerdanaPutra
Sayyid PerdanaPutra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Pecinta Sound Horeg Tempat Bumi Berpijak Jenggawah - Jember - Jawa Timur - Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Radikalisme: Ancaman Nyata bagi Kerukunan

16 Desember 2024   05:39 Diperbarui: 16 Desember 2024   05:39 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Radikalisme, sebuah paham yang mengusung pandangan ekstrem dan intoleran, telah menjadi ancaman serius bagi kerukunan hidup bermasyarakat. Paham ini seringkali disalahgunakan untuk membenarkan tindakan kekerasan dan diskriminasi atas nama agama atau ideologi tertentu.

Apa itu Radikalisme?

Radikalisme dapat didefinisikan sebagai suatu paham yang menginginkan perubahan sosial secara cepat dan drastis, seringkali melalui cara-cara kekerasan. Dalam konteks agama, radikalisme ditandai dengan penafsiran teks suci yang kaku dan literal, serta sikap eksklusif terhadap kelompok lain yang berbeda keyakinan.

Mengapa Radikalisme Berbahaya?

 * Mengancam Kerukunan: Radikalisme memicu permusuhan antar kelompok dan mengikis nilai-nilai toleransi.

 * Menimbulkan Kekerasan: Paham radikal seringkali menjadi pembenaran untuk melakukan tindakan kekerasan, baik terhadap kelompok lain maupun terhadap anggota kelompoknya sendiri.

 * Mendesak Demokrasi: Radikalisme bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, seperti kebebasan berpendapat dan persamaan di hadapan hukum.

 * Mengancam Keamanan Negara: Aksi-aksi radikal dapat mengganggu stabilitas keamanan dan mengancam keutuhan negara.

Faktor-faktor yang Mendorong Radikalisme

 * Misinterpretasi Ajaran Agama: Penafsiran teks suci yang sempit dan kaku dapat memicu paham radikal.

 * Ketidakadilan Sosial: Ketimpangan sosial, kemiskinan, dan pengangguran dapat menjadi lahan subur bagi berkembangnya radikalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun