Mohon tunggu...
Sayyed Aamir
Sayyed Aamir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Konsep Blockchain dalam Keamanan Transaksi Perdagangan Digital

3 Desember 2023   21:57 Diperbarui: 3 Desember 2023   22:25 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era Perdagangan Digital telah memasuki fase baru di mana dunia bisnis bertransisi ke ranah digital. Perdagangan yang sebelumnya terbatas pada ruang fisik dan interaksi tatap muka, kini telah meluas ke dalam dunia maya dengan adanya platform-platform e-commerce. Kelebihan dari perdagangan digital termasuk kemudahan akses, fleksibilitas, dan jangkauan global yang tidak terbatas. Namun, di tengah kenyamanan ini, muncul tantangan yang signifikan terkait dengan keamanan transaksi online.

Keamanan transaksi menjadi elemen kritis dalam memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan perdagangan digital. Ancaman siber seperti pencurian data, kebocoran informasi pribadi, dan manipulasi transaksi menjadi risiko yang mengintai di balik layar. Membangun kepercayaan pelanggan dan menjaga integritas transaksi menjadi prioritas utama bagi para pelaku bisnis yang beroperasi di ekosistem perdagangan digital.

Dalam upaya meningkatkan keamanan transaksi, peran sentral keamanan memainkan peran yang semakin penting. Salah satu solusi inovatif yang muncul untuk mengatasi tantangan ini adalah teknologi blockchain. Teknologi ini tidak hanya menjadi fondasi bagi mata uang kripto seperti Bitcoin, tetapi juga menawarkan potensi besar dalam meningkatkan keamanan transaksi di berbagai sektor, termasuk perdagangan digital.

Definisi dan Konsep Dasar Blockchain

sumber : MDPI
sumber : MDPI

Pertimbangkan blockchain seperti buku besar digital yang terdistribusi di seluruh jaringan, mirip dengan catatan transaksi dalam bisnis. Setiap halaman di buku ini (blok) berisi sejumlah transaksi. Namun, yang membuatnya istimewa adalah setiap halaman terkunci dengan aman dan memiliki referensi ke halaman sebelumnya, menciptakan rantai blok yang tak terputus.

Pikirkan hal ini seperti catatan transaksi di toko kecil di mana setiap transaksi baru dicatat di halaman baru buku besar. Namun, perbedaannya adalah setiap halaman tersebut memiliki tautan ke halaman sebelumnya, dan ini membuatnya sulit untuk merubah catatan transaksi di halaman sebelumnya tanpa diketahui oleh semua orang di toko.

Ketika Anda membuka halaman baru di buku besar ini (membuat blok baru), informasi tentang transaksi tersebut dikumpulkan. Kemudian, buku besar ini diserahkan ke beberapa orang di toko (nodes) untuk memastikan bahwa semua catatan di dalamnya akurat. Setelah itu, halaman baru ini diikatkan ke halaman sebelumnya dan diserahkan kembali ke semua orang di toko.

Pentingnya adalah setiap halaman atau blok memiliki segel kriptografis yang membuatnya sulit untuk membuka atau mengubah informasi di dalamnya. Jadi, jika ada yang mencoba mengubah sesuatu di halaman sebelumnya, halaman tersebut tidak lagi cocok dengan semua halaman berikutnya, dan perubahan tersebut segera terdeteksi.

Dengan cara ini, blockchain menciptakan buku besar transaksi yang aman, transparan, dan sulit diubah. Inilah yang membuatnya menjadi fondasi yang kuat untuk menjaga keamanan transaksi dalam perdagangan digital.

Contoh Implementasi Sukses dalam Perdagangan Digital

Salah satu contoh sukses implementasi blockchain dalam perdagangan digital dapat ditemukan pada perusahaan teknologi terkemuka, IBM. IBM telah berhasil menerapkan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam rantai pasok mereka. Melalui platform Food Trust, yang dibangun dengan menggunakan teknologi blockchain, IBM memberikan solusi untuk melacak dan mengelola rantai pasok makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun